Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita eks aspri DPR jadi sopir ojek online gara-gara bosnya korupsi

Cerita eks aspri DPR jadi sopir ojek online gara-gara bosnya korupsi Ilustrasi DPR. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang sopir ojek online, Arief Gunawan (46), sudah lima bulan lebih melepas rutinitasnya sebagai asisten pribadi (Aspri) anggota DPR dari fraksi Partai Golkar berinisial IW. Lebih kurang dia merasakan menjadi aspri selama 11 tahun.

Arief sempat hidup tanpa kejelasan saat IW tersangkut kasus korupsi dana bansos Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Wonosobo tahun 2008. "Dulu 2004 dari Semarang saya diajak ke Jakarta," kata Arief saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (8/2).

Dia mengaku sempat diiming-imingi bahwa caleg Dapil Jawa Tengah VI itu tetap dilantik jadi anggota DPR. Padahal IW diketahui telah memasuki masa hukuman.

"Tenang saja saya sebentar kok dipenjara, mungkin cuma setahun setelah itu balik lagi," ujar Arief menirukan ajudan IW.

Sayangnya, takdir berkata lain. Di akhir masa hukuman setahun yang menimpa, ternyata kursi IW di parlemen digantikan oleh Bambang Sutrisno dalam Pergantian Antar Waktu (PAW). Tepat tanggal 25 Agustus 2015 silam, Bambang akhirnya resmi menggantikan IW dan menempati posisi sebagai anggota komisi X DPR RI. "Eh, tapi ternyata diganti Pak Bambang," keluh Arief.

Selama jadi aspri, Arief sempat merasakan nikmatnya tinggal di rumah dinas anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan. Lantaran punya pendapatan berlimpah, dia akhirnya nekat menikah di usia 35 tahun.

Kini kehidupan Arief telah berubah 180 derajat. Akibat tidak mempunyai pendapatan tetap selain jadi aspri, Arief kini memilih jadi sopir ojek online untuk menghidupi istri dan dua anaknya.

"Saya enggak bisa begini (jadi sopir ojek online) terus, kerja ini resikonya besar. Makanya saya cari-cari lowongan aspri lagi," keluhnya.

Arief masih ingat betul rutinitasnya di kala menjadi Aspri. Bahkan dia tahu betul tentang kecurangan yang sering dilakukan para anggota dewan.

Biasanya, kata dia, tiap anggota dewan diketaui memiliki dua orang Aspri dan tiga orang Tenaga Ahli. Posisi aspri kerap diisi oleh orang dekat anggota dewan, baik itu kader mahasiswa ekstra kampus, saudara, pendukung saat kampanye, maupun rekan dekatnya. Namun, ada pula anggota dewan yang memiliki aspri fiktif.

"Wah, kalau itu biasanya memang ada Aspri fiktif. Ada namanya saja. ‎Nanti gajinya diambil anggota. Kadang ada yang enggak mau bagi-bagi (duit) begitu," jelasnya.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Sopir Taksi Online Merinding Punya Penumpang Eks Gubernur Jebolan Kampus Amerika, Telepon Istri Sampai Dapat Doa
Cerita Sopir Taksi Online Merinding Punya Penumpang Eks Gubernur Jebolan Kampus Amerika, Telepon Istri Sampai Dapat Doa

Tak menduga bakal punya penumpang eks gubernur jebolan kampus Amerika, sosoknya mengaku merinding.

Baca Selengkapnya
Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR, Komisi III: Silakan Diproses Asal Jangan Tebang Pilih
Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR, Komisi III: Silakan Diproses Asal Jangan Tebang Pilih

intinya siapa pun terlibat diproses, silakan, asal jangan tebang pilih," kata Benny

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Ingin  Dugaan Korupsi di Antam Jadi Momen 'Bersih-bersih' BUMN
Komisi III DPR Ingin Dugaan Korupsi di Antam Jadi Momen 'Bersih-bersih' BUMN

Korupsi yang diduga dilakukan Budi Said di Antam ditaksir mencapai Rp1,1 triliun

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR RI Naik Penyidikan, KPK Bidik Sekjen DPR?
Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR RI Naik Penyidikan, KPK Bidik Sekjen DPR?

Indra diduga diperiksa berkaitan dengan penyelidikan kasus dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya
Bupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara
Bupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara

OTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Arief Sulistyanto Diangkat Jadi Komisaris ASABRI, Ternyata Eks Penyidik Kasus Munir
Jenderal Bintang Tiga Arief Sulistyanto Diangkat Jadi Komisaris ASABRI, Ternyata Eks Penyidik Kasus Munir

Menteri BUMN, Erick Thohir selaku RUPS memberhentikan dengan hormat Komjen. Pol. (Purn) Ari Dono Sukmanto.

Baca Selengkapnya
KPK Sebut Korupsi Rumah Jabatan DPR RI Bikin Negara Rugi Miliaran Rupiah
KPK Sebut Korupsi Rumah Jabatan DPR RI Bikin Negara Rugi Miliaran Rupiah

enurut Ali, peningkatan status perkara ke tahap penyidikan sudah disepakati.

Baca Selengkapnya
Dijemput Paksa Jaksa, Terpidana Korupsi Buldoser di Bekasi Sempat Coba Bepergian ke Sejumlah Kota
Dijemput Paksa Jaksa, Terpidana Korupsi Buldoser di Bekasi Sempat Coba Bepergian ke Sejumlah Kota

Jaksa menjemput paksa Soni Petrus, terpidana korupsi pengadaan alat berat pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekas. Dia langsung dijebloskan ke penjara.

Baca Selengkapnya
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu

Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.

Baca Selengkapnya