Cerita di kamar 144, 244 dan 344 Hotel Savoy Homan
Merdeka.com - Keberadaan Hotel Savoy Homan hingga kini bukan saja menjadi kebanggaan warga Bandung, melainkan masyarakat dunia. Hotel yang sudah berdiri sejak 1871 ini menjadi tempat pertemuan penting maupun tempat menginap para tokoh dunia. Ada kamar-kamar yang memiliki nilai cerita bersejarah. Di antaranya kamar 144, 244, dan 344.
Kamar 244 adalah kamar pilihan keluarga Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Sementara kamar 144 dan 344 pernah pernah dirasakan kepala negara dan delegasi beberapa negara. Sebut saja Jawaharlal Nehru, PM Bima U Nu, PM RRC Zhou Enlai, Pangeran Norodom Sihanouk, dan PM Mesir Gamal Abdul Nasser.
Mereka semua merasakan hotel tiga lantai itu pada momentum Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung pada 18-24 April 1955, di Bandung.
Tak cuma itu, Komedian sekaliber Charlie Chaplin pun pernah menggemparkan Bandung, sebab Bintang komedi era film bisu itu datang pada 1927 bersama Mary Pickford, yang juga aktris tenar pada masanya. Sontak hotel ini pun semakin kental dengan hotel singgahannya para tokoh dunia.
Savoy Homan semula hanyalah rumah panggung yang perlahan menjelma menjadi tempat yang prestisius. Meski demikian hotel ini pun pernah merasakan jatuh bangun, karena Bandung mulai memiliki penginapan yang perlahan mulai mengarah ke bangunan yang lebih modern.
Namun Homan memiliki sejarah yang tidak dimiliki hotel lainnya. Bangunan bergaya klasik dengan garis horisontal memanjang menjadikan khas dan daya tarik tersendiri. Alasan itulah yang menjadi keunggulan Savoy Homan dalam menghadapi gempuran hotel lainnya.
Letak Savoy Homan berada di 0-km Jalan Asia Afrika Bandung, tidak jauh dari Gedung Merdeka yang dijadikan para delegasi KAA untuk menginap kala itu.
Bentuk dan warna abu bangunan hotel yang asli hingga kini masih dipertahankan walau sebelumnya pernah bersalin rupa pada 1937, 1947 dan 1954. Selain itu diabadikan juga Golden Book berisi tanda tangan dan comment orang-orang penting yang pernah memakai hotel.
Selain itu, Savoy Homann memiliki history wall, yakni dinding yang memajang foto-foto KAA 1955 dan peringatan 50 tahun KAA pada 2005 lalu.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Tak Terduga Seorang Wanita, Masih Diberi Tanda Oleh Sang Ayah yang Telah Meninggal Dunia 'Lewat Taksi Online Sampai Kamar Hotel'
Simak cerita seorang wanita yang tak menyangka akan mendapat 'tanda' tak terduga dari sang ayah yang sudah wafat lewat ojol hingga kamar hotel.
Baca SelengkapnyaLihat Tukang Sapu Jalan Kehujanan dan Berteduh di Hotel, Reaksi Manajer Hotel Bikin Warganet Angkat Topi
Sikap Manajer hotel ke tukang sapu jalan yang kehujanan banjir pujian warganet. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaPatut Dicontoh, Hotel Ini Bisa Kelola Sampah Mandiri
Tak banyak hotel yang punya tanggung jawab mengelola sampah agar lebih bermanfaat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sambangi Hotel Tempat Kumpul TKN, Ini Penjelasan Gibran
Gibran Rakabuming buka suara ihwal kedatangan ayahnya Presiden Jokowi ke hotel tempat kumpul kubu Prabowo-Gibran seusai kampanye akbar Sabtu (10/2).
Baca SelengkapnyaJarang Tersorot, Potret Warung Sederhana nan Luas Titiek Soeharto yang saat Syukuran Dihadiri Prabowo Subianto
Inilah Warung Klothok, cabang asli dari warung dengan nama yang sama di Sleman, Jogjakarta.
Baca SelengkapnyaHotel-hotel Mewah di Kota ini Cuma Setahun Sekali Diisi, Pemiliknya Tajir Melintir Tinggal di Lereng Gunung Fokus Ibadah
Meski terisi satu tahun sekali, namun deretan hotelnya nampak mewah.
Baca SelengkapnyaMenguak Sejarah Hotel Pertama di Salatiga, Dibangun untuk Menyambut Putra Mahkota Raja Belanda
Pada waktu berdiri, Hotel Kalitaman hanya dikhususkan bagi orang-orang Belanda Totok.
Baca SelengkapnyaPenampakan Hotel Termurah di Dunia, Harga Sewanya Cuma Rp4 Ribu per Malam
Potret hotel termurah di dunia yang ada di Bangladesh. Biaya sewanya hanya sekitar Rp4 ribu saja per malam.
Baca SelengkapnyaMenguak Sejarah Stasiun Mertoyudan Magelang, Dulunya Stasiun yang Ramai Namun Kini Terbengkalai
Stasiun itu merupakan salah satu stasiun penting di jalur kereta api Jogja-Magelang.
Baca Selengkapnya