Cerita Bima Arya Selama jadi Pasien Covid-19, Tahu 3 Tipe Kepribadian Orang

Merdeka.com - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto membagikan ceritanya saat ia terinfeksi virus Corona. Bima Arya menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor sejak 19 Maret dan dinyatakan sembuh pada 28 April 2020.

Selama ia terinfeksi Covid-19, Bima mengatakan banyak sekali pesan yang masuk ke Whatsapp-nya (WA). Ada yang menyampaikan simpatinya dan ada yang hanya menanyakan gejala yang ia rasakan saja.

Selama satu bulan lebih ia menjalani perawatan, ia mengatakan bahwa dirinya jadi bisa memetakan, mana orang-orang yang betul-betul tulus menyayanginya, mana yang hanya memikirkan dirinya sendiri.

"Selama saya sakit, saya jadi bisa melihat ada tiga kepribadian seseorang. Satu, orang-orang yang perhatian dan sayang sama saya. Dua, orang yang agak nyebelin. Tiga, orang yang hanya asik dengan dirinya sendiri," kata Bima saat bercerita dalam diskusi virtual 'Suara Penyintas Covid-19' Sabtu (26/9).

Bima bercerita, bukan hanya pesan singkat dari para pejabat saja yang ia terima. Beberapa public figure bahkan kerap kali mengirimkan pesan ke WA-nya. Sedihnya, kata Bima, para public figure itu hanya menanyakan gejala Covid-19 saja. Bahkan dalam satu hari bisa sampai bertanya tujuh kali.

"Ada yang hanya khawatir dengan dirinya sendiri. Dia nanya-nanya gejalanya. Sehari bisa nanya tujuh kali. Nah banyak public figure yang begini. Gue yang sakit, dia yang parno," ujar Bima sambil tertawa.

"Mereka nanya saya karena mereka takut kalau ternyata mereka terinfeksi juga, jadi mereka WA saya bukan karena benar-benar care," tambahnya.

Padahal kata Bima, ia lebih mengharapkan pesan-pesan yang memberikannya semangat untuk bisa sembuh dari virus yang mematikan itu dibanding terus menerus dihujani pertanyaan soal gejala virusnya.

Meskipun sempat sedikit kesal karena terus dihujani pertanyaan soal gejala virus Corona, namun sebagai pemimpin daerah, Bima tetap memberitahu masyarakat terkait gejala yang ia alami.

"Gejalanya mirip Demam Berdarah Dengue (DBD). Lemas, mual, batuk-batuk, dan penciuman hilang. Selama dirawat, saya tidak bisa tidur dan mual-mual," ujar Bima.