Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Bagyo, tukang garap PR matematika mimpi punya Bimbel

Cerita Bagyo, tukang garap PR matematika mimpi punya Bimbel subagyo jual jasa kerjakan pr matematika. foto: Itok Amaludin Gesur

Merdeka.com - Kemarin emperan Kantor Pos Kota Gede, Yogyakarta, kedatangan penghuni baru. Seorang pria paruh baya membuka lapak di sana. Namun berbeda dari yang lain, Subagyo menawarkan jasa mengerjakan pekerjaan rumah matematika.

"Saya memang gemar matematika, mau bagi-bagi pengalaman sedikit pada masyarakat," ujar pria 60 tahun itu saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (15/12).

Subagyo membuka jasa itu pada 30 November lalu. Ayah dua anak ini mengaku pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Teknik Kimia UGM. Dia siap membantu mengerjakan soal siswa SD, SMP dan SMA.

"Satu soal Rp 10 ribu, harganya bisa meningkat jika menurut kemampuan saya sulit," tutur penyandang difabel itu.

Bagaimana kisahnya? Berikut ini cerita Bagyo tukang garap PR Matematika yang mimpi punya lembaga bimbingan belajar (bimbel):

Buka jasa garap PR Matematika karena desakan ekonomi

Jasa penerjemahan bahasa inggris menginspirasi Subagyo warga Pleret, Bantul untuk membuka jasa menggarap soal matematika SD, SMP dan SMA. Dia membuka lapak jasa menggarap PR Matematika di pinggir jalan, sebelah selatan Kantor Pos Kotagede, Yogyakarta."Saya membuka ini baru tiga minggu, karena melihat penerjemahan saja ada jasanya, soal matematika juga pasti bisa dibuat jasanya," kata bapak dua anak tersebut, saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/12).Dia mengaku ide tersebut muncul karena kegelisahannya atas usaha advertising yang digeluti bersama istrinya sepi orderan. Sementara dia harus menghidupi dua anak yang masih duduk di bangku kelas SMA dan SD. Dengan berbekal pengetahuannya tentang matematika, dia pun nekat melaksanakan ide tersebut."Desakan ekonomi juga, selain itu yang saya bisa ya matematika ini, ya itu yang saya kerjakan," ujarnya.Untuk setiap soal yang dikerjakannya, Subagyo mendapatkan upah Rp 10.000. Jika soal lebih sulit, maka akan lebih mahal biayanya. "Baru satu ini yang pesan, itu pun belum diambil jadi belum dibayar, anak SMA tadi yang pesan," ungkapnya.

Subagyo hanya lulusan SMA

Subagyo sendiri mengaku hanyalah lulusan SMA YUB (Yayasan Universitas Buruh) di Yogyakarta tahun 70-an. Kecintaannya terhadap matematika membuat lelaki berusia 60 tahun tersebut selalu ingat rumus-rumus."Dasarnya senang, dulu SMA nggak terkenal, belajarnya matematika murni jadi nggak sulit," tandasnya. Namun demikian, meski tamatan SMA, Bagyo mengaku pernah mengenyam jurusan Teknik Kimia UGM, namun tidak menyebut apakah lulus atau tidak.

Pernah menjadi guru les privat SD dan SMA

Sebelum membuka jasa tersebut, rupanya Subagyo sudah pernah menjadi guru les privat beberapa anak SD sampai SMA. "Sebelumnya saya bikin advertising sekarang istri saya yang urus, saya juga ngelesin anak-anak sekolah," katanya.Meski belum banyak yang menggunakan jasa mengerjakan soal matematika tersebut Subagyo merasa optimis akan banyak pelanggan. Pasalnya, selama tiga minggu membuka jasa tersebut sudah banyak memintanya untuk memberikan les privat."Yang minta kerjakan soal baru satu mungkin karena masih musim liburan, tapi sudah ada yang minta les privat sama saya," ujarnya.Permintaan tersebut pun disambut senang Subagyo. Tidak pikir panjang dia pun langsung mengambil tawaran tersebut. "Saya sanggupi, nanti hari minggu juga sudah ada yang pesan mau antar soal," tambahnya.

Mimpi Bagyo ingin bikin bimbel

Meski baru merintis tiga minggu usaha jasanya menggarap soal matematika SD, SMP dan SMA, Subagyo memiliki cita-cita mengembangkan usahanya seperti bimbingan belajar. Meski demikian dia tidak akan mengenakan biaya yang mahal."Cita-cita punya bimbingan belajar kayak Primagama dan Ganesa, tapi ya nggak mahal. Saya kalau ada anak yang tidak mampu minta bantuan saya akan berikan gratis," kata Subagyo saat ditemui merdeka.com di lapak jasa penggarapan soal matematika di samping kantor pos Kotagede, Yogyakarta, Selasa (16/12).Baginya, usaha yang dirintis tersebut tidak sekedar mencari uang, tapi juga sebagai bagian dari ibadah. Dia pun bertekad tidak akan mundur dari usahanya ini. "Saya sudah niatkan, akan saya jalani ini sampai menghasilkan," tegasnya.

Ingin sukses mirip Menteri Susi

Menurut Bagyo, selagi usaha itu benar, tidak ada alasan untuk mundur. Dia terinspirasi Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti yang merintis usaha dari nol hingga menjadi pengusaha sukses."Ibu Susi itu saja tidak selesai sekolahnya, masak saya tidak bisa sukses seperti ibu Susi. Dia jadi menteri terkaya. Saya kagum dengan beliau," ungkapnya.Belakangan ini Subagyo kembali membongkar buku-buku lama sewaktu dia kuliah dulu untuk kembali mengingatkannya pada rumus-rumus dasar. Dia juga meminjam buku pelajaran anaknya dan membeli beberapa buku latihan matematika terbaru."Ini ada buku paket anak saya, saya pinjam buat belajar, isinya sebenarnya gampang cuma bertele-tele penjelasannya," kata Bagyo.Dia menilai anak sekolah zaman sekarang malas membaca buku sehingga menilai soal-soal yang ada sulit. Padahal jika diperhatikan dengan seksama, soal-soal latihan di buku-buku paket sangat mudah."Kadang ada soal yang sudah dijelaskan, kemudian dilatihannya ada lagi, sama soalnya tapi ya nggak tahu, itu dasarnya malas baca buku," ujarnya.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Karyawan Bobol Gudang Sembako Milik Bosnya, Mentega Senilai Rp200 Juta Raib Dicuri

Karyawan Bobol Gudang Sembako Milik Bosnya, Mentega Senilai Rp200 Juta Raib Dicuri

Ada ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta

Baca Selengkapnya
Jangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi

Jangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi

Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pembagian Pecahan dalam Matematika, Ini Pengertian dan Cara Hitungnya

Pembagian Pecahan dalam Matematika, Ini Pengertian dan Cara Hitungnya

Jelajahi konsep pembagian pecahan dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam berbagai situasi.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras

Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras

Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

Baca Selengkapnya
Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim

Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim

Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Siapa Penemu Ilmu Matematika? Ternyata Bukan Orang Arab, Romawi atau Yunani, Tapi dari Afrika

Siapa Penemu Ilmu Matematika? Ternyata Bukan Orang Arab, Romawi atau Yunani, Tapi dari Afrika

Matematikan dikenal dalam berbagai peradaban seperti Romawi, Yunani, Mesir, China, dan Babilonia.

Baca Selengkapnya