Cepat sekali panjat tower 80 meter,siswa SMP terjun sampai tewas
Merdeka.com - Mukhlis (17), siswa kelas IX SMP Muhammadiyah, Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, meloncat dari tower seluler di belakang Kantor Pos Bangil setinggi sekitar 100 meter. Dia tewas di lokasi dengan luka di kepala dan patah tangan.
Kapolsek Bangil AKP Abdul Hadi mengatakan, penyebab bunuh diri itu depresi berat dan lama yang tidak diketahui oleh orangtuanya. Sekilas, Hadi menjelaskan, anak itu normal-normal saja.
"Dia depresi berat. Mungkin depresi lama dan kurang diketahui orangtuanya. Dia sepertinya normal saja, tapi dari kelas 8 naik ke kelas 9 dia mulai tidak komunikatif, jarang bergaul dengan teman. Kemudian pernah cerita ada penghuni pohon-pohon tua komunikasi sama dia, ada makhluk gaib di batu-batu juga bicara sama dia," ujarnya kepada merdeka.com, Senin (17/11).
Abdul Hadi menjelaskan, aksi Mukhlis itu spontanitas. Dia masuk ke area tower dengan memanjat dapur perumahan warga dengan tinggi sekitar 3 meter. Setelah sampai di dalam lokasi tower, dia lalu mulai memanjatnya.
Ada yang aneh dalam peristiwa itu, kata Hadi, yakni ketika Mukhlis memanjat tower kurang lebih setinggi 80 meter tanpa jeda. Dia naik dengan cepat tanpa jeda seperti kera. Padahal untuk ukuran orang normal dan anak kecil, bisa dipastikan kelelahan dan tidak mampu naik tower dengan cepat.
"Maaf ini, naiknya itu di luar kewajaran. Tower setinggi 80 meter tanpa berhenti, tek..,tek..,tek..,cepat sekali, maaf nih, itu seperti kera. Saya ketika dapat laporan, langsung tancap ke sana, tidak sempat menyelamatkan," ujarnya.
Mukhlis juga tidak sempat menarik napas atau rehat sejenak. Setelah naik dengan cepat ke atas tower setinggi 80 meter dia langsung meloncat tanpa berhenti. "Itu aneh bagi saya, jadi karena cepat tidak ada yang meneriaki atau mengajaknya bicara," ujarnya.
Jasad Mukhlis langsung dibawa ke RSUD Bangil, kemudian selang beberapa jam dibawa ke rumah korban di Desa Sidowayah, Kecamatan Beji, Pasuruan. Abdul Hadi juga sempat mengumpulkan teman-teman satu kelas dan para gurunya.
"Katanya tidak ada masalah dengan sekolah. Prestasi Mukhlis juga biasa-biasa saja, nilainya tidak tinggi, tapi juga tidak rendah. Dia anak pendiam dan tidak banyak bergaul," terang Abdul Hadi.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaMayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP
Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaSemoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'
Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
HK Pastikan Tol Terpeka dan Permai Aman Dilewati saat Mudik Lebaran
Pemeliharaan terus dikebut agar selesai tepat waktu sebelum dimulainya momen mudik lebaran.
Baca SelengkapnyaKesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca Selengkapnya7 Warna Petir dari yang Umum Hingga Paling Langka, Ternyata Ada Maknanya
Tanpa banyak disadari orang, petir sebenarnya muncul dalam berbagai macam warna. Yuk, cek ada warna apa aja!
Baca SelengkapnyaAsap Pembakaran Jerami Pinggir Jalan Tol Bisa Picu Kecelakaan, Bagaimana Solusinya?
Asap pembakaran jerami sangat berbahaya untuk pengguna jalan tol. Pemandangan pengemudi sangat terbatas terhalang asap.
Baca Selengkapnya