Cekcok dengan teman di warnet, Boy tewas ditusuk di bagian paha

Merdeka.com - Boy Simatupang (36), warga Kampung Pertanian Utara RT 10 RW 01, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, tewas ditusuk oleh temannya, IS (35). Boy tewas di perjalanan saat hendak dibawa ke RS Persahabatan, lantaran banyak kehilangan banyak darah. Belum diketahui apa motif pelaku menusuk korban.

Noni salah satu saksi mata mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIB pagi tadi. Korban yang saat itu sedang asik main warnet tiba-tiba didatangi pelaku dengan menggunakan sepeda motor.

"Korban pagi tadi emang maen warnet. Itu di dalam warnet cuma ada dia, temennya, sama penjaga warnet. Tiba-tiba pelaku dateng manggil-manggil korban terus sempat cekcok dan menusuk korban," kata Noni, saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (23/9).

Noni melanjutkan, saat itu pelaku sempat mengeluarkan pisau dari dalam celananya, dan menusuk korban sebanyak tiga kali di bagian paha. Usai menusuk korban pelaku pun langsung melarikan diri dengan sepeda motornya.

"Yang lihat sebenernya suami saya. Pelaku sempat berantem sama korban, terus nusuk paha korban. Korban masih hidup saat itu," paparnya.

Menurut Noni, korban sempat berjalan keluar untuk meminta pertolongan sambil menutupi lukanya dengan menggunakan kain. Warga yang mengenal korban pun langsung membawanya ke rumah sakit.

"Korban masih bisa jalan, saya denger dia meninggal di rumah sakit," paparnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit, AKP Abdul Chalid mengatakan, saat ini pihaknya sedang mencari tahu keberadaan pelaku. Chalid mengatakan, polisi masih mencari tahu motif pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku.

"Sebelumnya pelaku memang sudah mencari korban ke rumah korban dan menggeledah rumah korban, kemudian pelaku mengatakan kepada ibu korban, Dimana Boy? Boy mau saya tusuk, mau saya babat dan saya belah dia. Sambil memperlihatkan pisau belati yang terselip di pinggang," kata Chalid.

Menurut Chalid, kasus ini masuk ke dalam pembunuhan berencana karena pelaku sebelumnya sudah mendatangi rumah korban, membawa senjata tajam, serta mengancam untuk menusuk pelaku.

"Pasal 340 jo 338, ini masuk pembunuhan berencana," tandasnya.