Merdeka.com - Perilaku seks bebas di kalangan anak muda di Yogyakarta khususnya di pusat-pusat indekos mahasiswa mendapat respons dari Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu. Menurutnya, fenomena ini memang tampak di depan mata.

Pemerintah Babupaten Sleman tetap akan bekerja untuk mengatasi permasalahan ini, mulai memberikan edukasi kepada anak-anak muda, pembinaan dan juga memberikan ruang kreatif supaya energi muda tersalur pada kegiatan positif.

"Fenomena ini ada, tapi bagaimana kita menanganinya? Di Sleman sudah mulai digerakkan menertibkan warnet-warnet yang biliknya tinggi, kos-kosan tanpa induk semang juga sudah kita tegur," kata Yuni saat ditemui di kantornya, Jumat (7/2).

Yuni menjelaskan kini Sleman sedang menggarap perbup tentang kos-kosan, di mana dalam perbup tersebut nantinya akan ada aturan dan petunjuk teknis tentang pendirian dan pengelolaan kos-kosan. "Kalau dulu baru ada perda, sekarang sedang dibuat perbup, untuk mengatasi kos-kosan bebas," ujarnya.

Selain itu, Yuni juga mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga dan upaya pencegahan terhadap perilaku seks bebas di kalangan anak muda. Menurutnya masyarakat memiliki peran penting dalam penanganan penyalahgunaan kos-kosan untuk hal yang negatif.

"Masyarakat juga harus kritis melihat fenomena ini, supaya kita bisa bersinergi untuk membangun anak-anak muda yang sayang kalau potensinya hanya rusak begitu saja karena seks bebas," tegas Yuni.

Menurutnya, bersama masyarakat pemerintah juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada anak-anak muda dan menyalurkan kreativitas secara positif. "Energi anak muda ini banyak, jadi harus disalurkan dengan kreativitas, sehingga juga nggak habis untuk pacaran saja," ungkapnya.