Cegah penyelundupan sapi, TNI AL pantau perairan Nusa Penida
Merdeka.com - TNI Angkatan Laut meningkatkan kewaspadaan di perairan wilayah selatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, dari berbagai kemungkinan gangguan keamanan.
"Wilayah itu rawan dari berbagai pelanggaran hukum, seperti penyelundupan narkoba, senjata, perusakan lingkungan, dan penyelundupan sapi," kata Komandan Pangkalan TNI-AL Denpasar Kolonel Laut (S) Julius Widjojono di Nusa Penida, seperti diberitakan Antara, Rabu (28/5).
Oleh sebab itu, dia mengingatkan delapan personel Pos TNI-AL Nusa Penida di bawah kepemimpinan Letda Laut (T) Hari Susanto untuk mengamati wilayah sekitar dari berbagai ancaman tersebut.
Dalam kunjungannya ke Posal Nusa Penida itu, Danlanal Denpasar memberikan bantuan meja dan kursi serta bahan kebutuhan pokok. "Posal Nusa Penida ini sangat penting karena pelintasan laut dari selatan ke utara. Kenali kapal-kapal asing yang memasuki wilayah ini," ujarnya kepada jajaran Posal Nusa Penida.
Selain itu dia meminta personel TNI-AL yang bertugas di Posal meningkatkan profesionalitas, inovatif dan kreatif sebagai prajurit matra laut dengan mengedepankan perilaku sosial kepada masyarakat di wilayah kepulauan itu.
"Setidaknya dengan menjaga harmonisasi dengan masyarakat sekitar dapat mengeliminasi keterbatasan alutsista (alat utama sistem persenjataan) di Posal ini," ujarnya.
Wilayah Nusa Penida yang merupakan gugusan tiga pulau, yakni Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa Lembongan menjadi pintu masuk kapal-kapal asing dari arah Australia.
Kepulauan yang berjarak sekitar 11 kilometer arah tenggara daratan Bali itu saat ini menjadi daerah tujuan wisatawan asing yang gemar olahraga bawah air dan petualangan di alam terbuka.
Tiga pulau dalam satu kecamatan itu juga menjadi salah satu sentra rumput laut terbesar nasional dengan produksi terbesar jenis "cottoni" dan "spinossum" berkualitas ekspor untuk kebutuhan farmasi dan kosmetik.
Kedatangan Hari Susanto ke Posal Nusa Penida itu juga untuk meninjau kesiapan personelnya menjelang peresmian Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida oleh Menteri Kelautan dan Perikanan serta Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif pada awal Juni 2014.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah Satu Wilayah yang Sulit Ditaklukkan Penjajah, Ini 4 Fakta Pulau Nias
Pulau Nias merupakan kabupaten yang ada di Sumatra Utara dan menjadi pulau terbesar di antara pulau-pulau di bagian pantai Barat Sumatra.
Baca SelengkapnyaNusa Penida, Pulau Kecil di Pinggir Bali yang Punya Banyak Keindahan Alam
Nusa Penida benar-benar menawarkan keindahan alam yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Peternak Kambing Lawan Pencuri Jadi Tersangka Disetop, Keputusan Jaksa Dinilai Patut Dicontoh
Julius menyampaikan, keputusan yang menetapkan Muhyani hanya melakukan pembelaan diri sudah tepat
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaTuris Asing ke Bali Wajib Bayar Rp150 Ribu Mulai Februari 2024, Begini Mekanismenya
Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaIni Persiapan Petugas PLBN NTT Jelang Kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste
Ini Persiapan Petugas PLBN NTT Jelang Kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste
Baca SelengkapnyaFakta Pemuda Nias Selatan Dijanjikan Masuk TNI AL, Malah Dibunuh Dibuang ke Jurang Keluarga Diperas
Keluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaPulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.
Baca Selengkapnya