Cegah pencemaran, Kampung Batik Laweyan Solo kembangkan pewarna alam
Merdeka.com - Guna mengurangi pencemaran lingkungan terutama sungai, sentra batik Kampung Laweyan, Solo, akan mengembangkan green eco batik dalam produksinya. Industri batik rumahan yang selama ini menggunakan pewarna bahan kimia akan diganti dengan pewarna alam yang lebih ramah lingkungan.
Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, Alpha Fabela Priyamono mengatakan, selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan program tersebut sekaligus untuk mendukung Kota Solo menjadi Eco Cultural City atau kota budaya yang ramah lingkungan.
"Memang penggunaan pewarna alam tidak seawet pewarna dari bahan kimia, biasanya cepat luntur dan kurang dimintai konsumen. Padahal, harga batik dengan pewarna alam lebih mahal dari batik yang menggunakan pewarnaan kimia," ujar Alpha, Kamis (22/10).
Program green eco batik tersebut, kata dia, dilaksanakan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi di Solo. Terutama untuk meneliti pewarna alam batik yang awet dan tidak mudah luntur. "Jadi kami ingin batik tetap laku, tanpa mengabaikan kondisi lingkungan. Kami akan bekerjasama dengan kampus," terang Alpha.
Lebih lanjut dia menjelaskan, green eco batik dirancang dalam tiga tahapan. Yakni untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya lingkungan. Tahapan pertama melalui gerakan penghijauan dengan budidaya hutan tanaman pewarna alam.
Tahapan ke dua, dilakukan penataan kawasan ramah lingkungan dengan cara mengolah limbah sedemikian rupa sehingga aman dibuang ke sungai. "Pada tahapan terakhir adalah menata manajemen yang ramah lingkungan," jelas Alpha.
Salah seorang pengusaha batik di Kampung Batik Laweyan, Gunawan Nizar, mengungkapkan dalam beberapa tahun terakhir sudah ada sejumlah rumah industri di wilayahnya yang menggunakan pewarna alam dalam proses pewarnaan.
"Memang sebagian besar konsumen masih memilih batik dengan pewarna bahan kimia. Tapi batik dengan pewarna alam sudah memiliki pangsa tersendiri. Sekitar 80 persen untuk batik dengan pewarna kimia, sisanya adalah batik pewarna alam," kata Gunawan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini, masih dijumpai bangunan-bangunan kuno peninggalan kolonial di Ambarawa.
Baca SelengkapnyaPekalongan tidak hanya batik, tetapi juga memiliki tempat wisata indah dan unik.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.
Baca SelengkapnyaJerawat bukan hanya masalah kulit, tetapi juga masalah percaya diri. Ternyata, ada banyak cara alami untuk mengatasi bekas jerawat dengan bahan alami.
Baca SelengkapnyaPengguna batik ini diharapkan bisa mengagumi keindahan alam Priangan Timur.
Baca SelengkapnyaPohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu
Baca SelengkapnyaProduk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca SelengkapnyaTradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Baca Selengkapnya