Cegah bentrok susulan, tentara dikandangkan dan senjata dikerangkeng
Merdeka.com - Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Bachtiar mengatakan, telah melakukan pencegahan buat menghindarkan aksi balas dendam di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Menurut jenderal bintang dua ini, seluruh senjata milik TNI sudah digudangkan, sementara anggotanya diistirahatkan di barak.
"Anggota semua sudah saya kandangkan. Semua senjatanya digudangkan. Senjata ini diterali besi, dikerangkeng" kata Bachtiar.
Menurut Bachtiar, saat perkelahian antara anggota dari Yonif 721 Kompi Senapan B dengan anggota Patroli Bermotor Polres Polman, Minggu (30/8), anak buahnya sama sekali tidak membawa senjata. Sehingga menurut dia tidak ada kontak tembak, karena yang melepaskan tembakan dari pihak kepolisian.
Selanjutnya soal pengamanan, semua pos polisi baik di Kabupaten Majene dan di Polewali Mandar sudah dijaga tentara dari Kodim. Satu pos polisi ikut dijaga empat anggota TNI.
"Saya yakin tidak ada anggota yang brutal," ujar Bachtiar.
Saat ini, tambah Bachtiar, status keamanan di Polewali Mandar tingkatnya siaga satu. Meski demikian, semua anggota di wilayah Kodam VII diminta menjaga diri sebagai upaya antisipasi.
Kepala Staf Kodam (Kasdam) VII/Wirabuana, Brigjen TNI Kurnia Dewantara, membenarkan satu orang anggotanya bernama Prada Yuliadi, anggota Batalyon Infanteri 721 Kompi Senapan B Makassar, tewas tertembak dalam keributan terjadi antara TNI dan Polri di Kabupaten Polman, Propinsi Sulawesi Barat. Tembakan itu mengenai Yuliadi di bagian perut.
Kurnia mengatakan, kejadian berawal saat polisi melakukan pengamanan di stadion Manding tempat pelaksanaan lomba road race. Di antara kerumunan penonton, Yuliadi dan anggota dari Kabupaten Majene dari satuan Kodim Majene, Sulawesi Barat ikut menyaksikan jalannya balapan. Menurut polisi, posisi mereka terlalu dekat dengan lintasan balap.
Anggota Patroli Bermotor (Patmor) dari Polres Polman lantas melarang dan mendorong penonton untuk mendekati lintasan. "Mungkin ketika dilarang dan didorong itu ada anggota kita yang menyebut kalau dirinya juga anggota, tetapi justru dibalas oleh anggota Patmor dari Polres setempat dengan pukulan," kata Kurnia kemarin.
Kurnia menambahkan, peristiwa itu terjadi pukul 14.00 WITA. Hanya saja sore harinya, kata dia, pukul 16.00 WITA, di titik tidak jauh dari lokasi balap motor itu, terdengar letusan dan ditemukan Prada Yuliadi terkapar bersimbah darah.
"Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya sudah tidak tertolong," ujar Kurnia.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaJenderal polisi dan TNI bintang satu tiba-tiba datangi pos kamling Petamburan dan bertemu dengan banyak warga.
Baca SelengkapnyaBerani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salu! Personel Polisi asal Boyolali lakukan aksi berbahaya demi berkibarnya sang merah putih di tengah Upacara Bendera HUT Kemerdekaan RI ke-78.
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaPenampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca SelengkapnyaPetugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca SelengkapnyaAiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca Selengkapnya