Merdeka.com - Empat artefak era kerajaan kuno hilang dari Ruang Khasanah Emas, Museum Gajah, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Agar benda-benda bersejarah itu tak sampai dijual, pemerintah segera menyurati jaringan museum internasional dan balai lelang dunia.

"Kami akan buat surat ke tempat-tempat itu," ujar Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Kacung Marijan di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (12/9).

Dia mencontohkan, kejadian serupa pernah terjadi pada 1990-an. Pihak museum pernah melaporkan kehilangan koleksi manusia purba. Setelah diselidiki ternyata barang hasil curian itu ikut lelang di Balai Kristi, Singapura.

"Beberapa tahun lalu koleksi manusia purba mau dijual di Balai Kristi dijual Rp 6 miliar, akibatnya mereka mengembalikan tanpa ada biaya," ungkapnya.

Kacung juga meminta pada sejumlah kolektor benda bersejarah yang mengetahui soal lempengan emas itu bisa memberikan informasi. Tujuannya agar barang bersejarah itu tak sampai terjual.

Dia belum bisa menduga-duga siapa pelaku. Dia berharap si pelaku bukan lah orang dalam dan polisi segera menangkap pelaku.

"Dari segi keamanan ternyata menyangkut orang dalam. Itu pelajaran kami, tetap kita coba dan selidiki sampaikan kepada pihak polisi, tapi identifikasi sudah dilakukan," terang Direktur Museum Nasional Intan Mardiana.