Merdeka.com - Demi menemukan kotak hitam maupun badan pesawat M28 Skytruck milik Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang jatuh di perairan Lingga, Mabes Polri mengerahkan 151 penyelam. Para penyelam itu berasal dari Polri, TNI dan Basarnas.

"Dikerahkan lebih banyak penyelam untuk cari bagian tubuh, badan pesawat, hingga black box. Ada 151 personel. Kita berupaya secepatnya, tapi biasanya tujuh hari ada evaluasi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul kepada awak media di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (5/12).

Martinus mengakui ada banyak kendala dalam pencarian tersebut. Salah satunya, medan pencarian berada di posisi laut paling dalam.

"Kendala ada. Tapi kalau posisi jatuhnya itu kan di posisi laut dalam, sehingga kalau tenggelam dalam kedalaman cukup jauh, tentu ada kendala di pencarian," lanjutnya.

"Yang pasti, semua yang terkait dengan penyelamatan ini, ini terus digerakan oleh Basarnas hingga mencari korban dan badan pesawat," imbuh Martinus.

‎

Martinus menambahkan, proses pencarian tidak akan terhambat meski Basarnas berencana menghentikan pencarian.

"Pencarian itu, semua Basarnas memiliki alat lengkap. Saya kira, basarnas punya pertimbangan, melanjutkan atau menghentikan pencarian pasti akan melalui komunikasi yang intensif. Semua mereka yang miliki tugas pencarian, pasti punya tanggung jawab. Maka dikoordinasikan dalam satu tim," pungkas Martinus.

Seperti diketahui, pesawat M-28 Skytruck milik Polri diketahui hilang kontak dan jatuh pada Sabtu siang di perairan Lingga, sebelah selatan wilayah Provinsi Kepri. Pesawat membawa 13 penumpang yang terdiri atas lima kru dan delapan penumpang yang merupakan anggota Polri yang hendak BKO ke Polda Kepri.