Capim Basaria: KPK itu fungsinya untuk berdayakan Polri & Kejaksaan
Merdeka.com - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen Pol Basaria Panjaitan merupakan peserta ketiga dalam tahap fit and proper test di DPR pada hari ini (15/12).
Dalam uji kelayakan sebagai calon pimpinan KPK, Basaria berbicara banyak terkait sinergisitas antara KPK, Polri, dan Kejaksaan Agung.
Basaria mengatakan, KPK hadir di negara ini untuk memberdayakan Polri dan Kejaksaan Agung yang dinilai kurang efisien. Karena itu, keberadaan KPK tentu untuk memperkuat kinerja institusi Polri dan Kejagung dalam pemberantasan korupsi.
"Saya ulang kembali kalau masing-masing penegak hukum punya persepsi sama, dan bekerja sesuai peran maka itu bagus sekali. Tak ada ego sektoral, tak ada keributan. Saya percaya karena KPK itu fungsinya untuk memberdayakan Polri dan Kejaksaan," ujar Basaria di DPR, Senayan, Jakarta.
"Peran KPK itu pemicu dan pemberdaya institusi yang telah ada yaitu polisi dan kejaksaan. Di dalam fungsinya, KPK harus lakukan supervisi atas akan dan apa yang sudah dilakukan," imbuh Basaria.
Meski demikian, lanjut Basaria, KPK hingga kini kurang maksimal melakukan supervisi. Hal ini terbukti dengan adanya kisruh pimpinan KPK jilid II dan III.
"KPK melaksanakan supervisi sangat minim. Ini berimbas pada keributan dan KPK menjadi pesaing. Maka harus dikembalikan pada niat awal. Koordinasi merupakan pintu supervisi," ungkap dia.
Menurutnya, agar tidak terjadi lagi hal yang sama di institusi atau lembaga lain, maka ke depannya perlu dibangun serta mengoptimalkan di internal KPK itu sendiri. "Perlunya penguatan KPK, mengoptimalkan koordinasi, supervisi, Penyidikan, penegakan dan monitoring."
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jawab Desakan Tiga Eks Petinggi KPK Agar Firli Bahuri Ditahan, Polri Ungkap Masih Penguatan Berkas Perkara
Desakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri Koordinasi dengan PPATK soal Transaksi Mencurigakan Caleg dan Partai Capai Triliunan
Bareskrim Polri berkoordinasi dengan PPATK soal temuan transaksi mencurigakan mengalir ke caleg dan partai politik.
Baca SelengkapnyaKPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaKPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaPolri Libatkan KNKT Usut Penyebab Kecelakaan KM 58 yang Menewaskan 12 Orang
Listyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaPKS Temukan Kasus Dugaan Penggelembungan Suara DPR RI di Dapil Jawa Barat VI
PKS memperingatkan kepada para penyelenggara untuk bersikap amanah dan tidak mencuri suara rakyat.
Baca SelengkapnyaKPK Dikabarkan Operasi Tangkap Tangan di Sidoarjo, Sejumlah ASN Diamankan
Walaupun sudah mengamankan sejumlah pihak, namun belum ada keterangan dari KPK.
Baca SelengkapnyaKetahuan, Para Perwira Polri Masuk ke Koperasi Akpol Cari Sesuatu 'Ngapain Nih Kalian'
Komandan Akpol sidak para perwiranya saat belanja di koperasi. Ternyata ini yang dicari.
Baca Selengkapnya