Canggihnya kapal USS Bonhomme Richard yang merapat di Bali
Merdeka.com - Kapal Induk Korps Marinir Amerika Serikat (USMC), USS Bonhomme Richard (LHD 6) membuang jangkar di Pulau Bali. Kapal ini berlabuh di Selat Bali agar awaknya dapat untuk berwisata dan menghadiri Cocktail Party.
Selama membuang sauh di Bali, kapal ini berada di bawah pengamanan 2 Kapal Republik Indonesia (KRI) dari Armada RI Kawasan Timur, yakni KRI OWA-354 dan KRI Badau-841. TNI Angkatan Laut juga mengerahkan satu combat boat catamaran, Kal Tanjung Pandangan, Rubber Boat, serta 200 personel pengamanan darat.
Banyak yang menyebut kapal ini sangat modern dan dan canggih. Seperti apa kecanggihannya?
Dari penelusuran merdeka.com, Jumat (31/7), USS Bonhomme Richard merupakan kapal serbu amfibi yang dibangun di galangan kapal Litton Industries, Pascagoula, Mississipi dan mulai berdinas di US Navy pada 15 Agustus 1998.
Secara spesifikasi, USS Bonhomme ini memiliki panjang 257 meter, lebar 32 meter, draf 8,2 meter dan bobot sekitar 40.500 ton. Sebagai persenjataannya, kapal ini dilengkapi 2 unit Rudal NATO Sea Sparrow Surface Missile System (NSSMS), 2 unit Rudal RIM-116 Rolling Airframe Missile (RAM), 2 unit Phalanx CIWS, 3x25 mm Mk 38 canon, 4 unit senapan mesin call 50 mm.
Selain itu USS Bonhomme Richard (LHD 6) juga dilengkapi pesawat tempur jenis AV-8B Harrier sebanyak 5 unit, 42 Helikopter jenis MV-22B Osprey, 6 unit Helikopter jenis AH-1W Super Cobra, 5 Helikopter angkut jenis CH-53E Super Stallion, dan helikopter SAR jenis MH-60S Sea Hawk.
Meski ukurannya cukup kecil jika dibandingkan kapal induk seperti USS George Washington, bukan berarti USS Bonhomme kalah segalanya. Kapal ini dilengkapi berbagai macam perangkat keras militer dan kebutuhan marinir yang terpasang di seluruh bagian.
Ukurannya yang kecil membuat seluruh awak menyusun, menyimpan dan melipat rangkaian pesawat tempur maupun helikopter dalam satu ruangan. Meski banyak di antaranya yang ditempatkan di sisi pesawat untuk memberikan pandangan garang dari kapal ini bagi tamu-tamunya.
Kapal ini diawaki 1.200 pelaut dan 1.600 marinir. Di bagian geladak bawah terdapat kapal pendarat yang bisa mendukung para marinir untuk melakukan perang amfibi. Di mana di dalamnya terpasang senapan mesin, mortar dengan jarang tembak lebih dari 5 km.
Untuk mendukung pertempuran, para prajurit yang berada di atas kapal tersebut bisa merasakan rekreasi meski berada di tengah laut. Seperti pemangkas rambut, dokter gigi maupun dokter umum serta dilengkapi 14 ranjang perawatan.
Untuk mesinnya sendiri didorong mesin uap dengan dua shaft berkapasitas 52 MW. Mesin ini mampu mendorong USS Bonhomme dengan kecepatan 20 knot atau 37 km per jam. Jarak yang ditempuh mencapai 9.500 nautical miles atau 17.600 km dengan kecepatan 18 knots saja.
Ya, meski kecil ukurannya tapi kapal ini bisa bertempur laiknya kapal induk andalan AS lainnya. Bahkan, USS Bonhome pernah menjalani berbagai operasi, salah satunya Operasi Pembebasan Rakyat Irak pada 2003 lalu.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca SelengkapnyaKapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaKapal ini dilengkapi berbagai fasilitas mewah, seperti restoran, bar, lounge, kolam renang, hingga waterpark terbesar di atas laut.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaTim Patroli Laut Bea Cukai gagalkan penyelundupan balepressed
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca Selengkapnya