Merdeka.com - Seorang pria berinisial RBK (38) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tega mencabuli putrinya yang masih duduk di kelas satu SMP, RK (13). Penjual ikan itu kini mendekam di dalam tahanan.

Aksi pencabulan itu terjadi di rumah mereka, Minggu (5/12). Sebelum beraksi, RBK mengajak putrinya menonton film porno dari handphone.

Saat kejadian, ibu korban tidak berada di rumah. Perempuan itu sedang berada di Kabupaten Rote Ndao untuk urusan keluarga sejak sebulan lalu. Dia meninggalkan keenam anaknya bersama pelaku.

Berawal dari Pesta Miras di Rumah Tetangga

RK menceritakan peristiwa itu berawal pada Sabtu (4/12) malam. Ketika itu ayahnya mengikuti pesta di rumah tetangga.

Pria itu kemudian pulang dalam keadaan mabuk karena mengonsumsi minuman keras di lokasi pesta. Dia mengunci pintu rumah.

RBK mengajak RBK bicara. Dia kemudian mengeluarkan handphone dan memutar video porno lalu menunjukkannya kepada putrinya.

Laki-laki itu lalu mencabuli dan menyetubuhi putrinya. Korban tidak bisa melawan karena diancam sang ayah.

Dipergoki Kakak Korban

Saat pelaku beraksi, salah seorang kakak korban curiga. Dia mengetuk pintu kamar dan pelaku pun menghentikan aksinya.

Korban pun keluar dari kamar dan menceritakan perbuatan RBK kepada kakaknya. Dia juga mengadu kepada kerabat ibu mereka yang tinggal tidak jauh dari rumah.

Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Kelapa Lima. Polisi pun langsung bergerak dan mengamankan pelaku yang masih tidur di rumahnya.

Pelaku Ditetapkan sebagai Tersangka

Korban sudah menjalani visum di rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang. Sementara itu, RBK sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel Polsek Kelapa Lima.

"Untuk kasus cabul, setelah gelar perkara, akhirnya kita sudah menetapkan ayah kandungnya sebagai tersangka kasus persetubuhan dengan korban yang merupakan anak kandungnya. Saat ini yang bersangkutan (tersangka) sudah ditahan di Polsek Kelapa Lima, " jelas Kapolsek Kelapa Lima Kompol Sepuh Siregar, Minggu (13/12).

Polisi sudah memeriksa saksi-saksi, pelapor, korban, serta tersangka. Tersangka pun mengakui perbuatannya setelah sempat membantah pengakuan korban.