BW malas bicara pelimpahan kasus BG dan Plt KPK
Merdeka.com - Wakil Ketua non-aktif Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto, enggan menanggapi tentang krisis keyakinan publik terhadap sebagian pelaksana tugas pimpinan KPK saat ini. Tersangka kasus dugaan mengarahkan saksi memberikan keterangan palsu dalam persidangan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi 2010 lalu itu menyerahkan kepada publik memberi penilaian kinerja pimpinan Komisi saat ini.
"Publik bisa menilai berdasarkan rekam jejak dan kinerjanya selama ini. Jika publik tidak percaya, itu urusan publik," kata Bambang usai menjadi narasumber seminar di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, Senin (2/3).
Bambang juga malas mengomentari tentang pelimpahan penyidikan kasus gratifikasi dan suap Komisaris Jenderal Polisi BG dari KPK ke Kejaksaan Agung. Dia merasa tidak pantas berkicau soal itu.
"Saya tak punya kapasitas untuk itu. Lebih baik bertanya ke pimpinan KPK," ujar Bambang.
KPK resmi melimpahkan penanganan kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat BG ke Kejaksaan Agung. Alasan KPK karena sesuai keputusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mereka tidak berwenang menyidik BG saat menjabat Kepala Biro Pembinaan Karir dan Sumber Daya Manusia Polri.
"Kesimpulan pelimpahan ini tentunya sudah melalui pertimbangan norma hukum dan mengacu pada hukum pidana, agak berbeda perkaranya. Sebab dugaan perkara itu bukan dilakukan oleh penyelenggara negara atau penegak hukum," kata Plt Pimpinan KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, hari ini.
Bambang juga sempat berorasi di Kantor Malang Corruption Wacth (MCW). Kendati hujan turus jelas, ratusan massa terdiri aktivis antikorupsi tidak bubar. Bambang saat itu didampingi oleh Mukhti Fajar (Mantan Hakim Konstitusi) dan Ahmad Erani Justika (Indef).
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaPKB Bantah Cak Imin Maju Pilkada Jatim
Cak Imin memiliki tempat yang lebih mulia dibandingkan hanya sekadar menjadi gubernur.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan
Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru Diundur, Ternyata Ini Penyebabnya
BKN mengimbau bagi instansi yang sudah mendapatkan hasil pengolahan nilai agar segera mengumumkan kelulusan peserta seleksi PPPK.
Baca SelengkapnyaJelang Mudik, Polisi Cek SPBU Cegah Kecurangan Pengisian BBM
Ia berharap pemudik dapat merasakan kenyamanan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaPj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini
BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Masyarakat Waspada Potensi Puting Beliung Maret-April 2024
"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca SelengkapnyaAkibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter
Warga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.
Baca Selengkapnya5 PPK di Palembang Gelembungkan Suara Caleg, Penghitungan Suara Diambil Alih KPU
5 PPK di Palembang Gelembungkan Suara Caleg, Penghitungan Suara Diambil Alih KPU
Baca Selengkapnya