Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Busyro tolak komentari serangan Nazaruddin

Busyro tolak komentari serangan Nazaruddin

Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas menolak mengomentari serangan Nazaruddin soal kasus Wisma Atlet Palembang. Nazaruddin menuding kasus Wisma Atlet diskenariokan agar pengusutannya tidak sampai ke Anas Urbaningrum.  

"Ah tidak perlu saya komentari," ujar Busyro kepada wartawan di Kemenkumham, Kamis (8/3).

Menurut Busyro, ocehan Nazaruddin yang menyebut penyidikan kasus Wisma Atlet diatur oleh KPK jilid dua hanya lah angin lalu. Faktanya, kata Busyro kasus ini masih terus diselidiki oleh KPK.  

"Saya tidak akan komentar omongan-omongan yang enggak bertanggungjawab," katanya.

Busyro menjamin KPK tidak akan tebang pilih dalam menuntaskan kasus itu. "Jelas dituntaskan," tandasnya.

Sebelumnya, terdakwa kasus dugaan suap Wisma Atlet Palembang, M Nazaruddin kembali menyerang pimpinan KPK. Kali ini dia menuding kasus Wisma Atlet sarat rekayasa. Hal ini dilakukan Chandra M Hamzah dan Busyro Muqoddas agar kembali menjadi pimpinan KPK.

"Pak Busyro adalah bagian dari yang merekayasa. Ini kan sebagian saja rekayasa Busyro-Chandra untuk maju ke pimpinan berikutnya," kata Nazaruddin sebelum sidang, Rabu kemarin.

Nazar menjelaskan salah satu indikasinya adalah Yulianis yang diperiksa KPK di Hotel Ritz Carlton. Nazaruddin pun mengaku diperintahkan Anas Urbaningrum ke Singapura. Saat itu Anas mengaku mendapat informasi dari pimpinan KPK, Chandra M Hamzah.

"Saya berani sumpah pocong kalau yang menginformasikan saya besok saya mau ke Singapura saya mau dicekal adalah Anas. Saya menanyakan mas dari mana informasinya, katanya ini dari Chandra, sudah besok akan keluar surat pencekalannya. Ini harus berangkat sekarang juga," kata Nazar.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu

Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu

Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.

Baca Selengkapnya
Muhadjir: Terlalu Muskil Kunker Jokowi Bagikan Bansos Bisa Pengaruhi Suara Nasional

Muhadjir: Terlalu Muskil Kunker Jokowi Bagikan Bansos Bisa Pengaruhi Suara Nasional

Muhadjir juga menjelaskan alasan keterlibatan kementeriannnya dalam pembagian bansos.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Ngabalin: Kehadiran Empat Menteri di MK Memperjelas Soal Bansos

Ngabalin: Kehadiran Empat Menteri di MK Memperjelas Soal Bansos

Menurut Ngabalin, kehadiran empat menteri disidang sengketa pemilu di MK perjelas soal bansos

Baca Selengkapnya
Patung Bung Karno di Banyuasin Mendapat Kritikan dari Dewan Kesenian Sumsel, Ini Alasannya

Patung Bung Karno di Banyuasin Mendapat Kritikan dari Dewan Kesenian Sumsel, Ini Alasannya

Perubahan bentuk patung Bung Karno di Banyuasin belum lama selesai, namun sudah mendapatkan kritikan dari seniman dan dewan kesenian.

Baca Selengkapnya
Terima Hasil Pemilu 2024, NasDem Beri Selamat ke Prabowo-Gibran

Terima Hasil Pemilu 2024, NasDem Beri Selamat ke Prabowo-Gibran

Surya Paloh juga mengucapkan selamat kepada Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih surat terbanyak pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

"Cak Imin: Digosok Supaya Milih yang Lain? Coblos AMIN untuk Keselamatan!"

Suara rakyat dalam menentukan pemimpin juga menjadi pilihan untuk merubah nasib ke depan.

Baca Selengkapnya
TKN Minta Bawaslu Turun Tangan soal Isu Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran

TKN Minta Bawaslu Turun Tangan soal Isu Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran

Mereka menduga ada pihak yang memainkan isu ini untuk menyudutkan paslon nomor urut 02.

Baca Selengkapnya