Merdeka.com - Buruh pendukung pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa , Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan elemen lainnya menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesia. Dalam aksinya itu, mereka mendesak KPU dan Bawaslu untuk melakukan pemilihan ulang.

"Katanya banyak kecurangan, kalau ini dibiarkan bahaya, membuat rasa keadilan jadi hilang. Sehingga khawatirnya capres terpilih tidak legitimasi," ujar Sekjen KSPI Muhammad Rusdi di lokasi, Jakarta, Selasa (22/7).

Rusdi menambahkan, pihaknya melihat bahwa masih ada bentuk kecurangan yang belum diusut tuntas. Selain itu, dia menilai masih belum dilakukan pemungutan suara ulang terutama di daerah-daerah Jatim, Jateng dan Papua.

Namun, Rusdi membantah sikap KSPI setelah ada pernyataan dari Prabowo yang meminta pemilu ulang. "Saya pikir dari awal pemilu ini jurdil. Tidak ingin ada yang terpilih dengan kecurangan. Dari awal KPU harus tegas," katanya.

Oleh karena itu, Rusdi menilai siapa pun presiden yang terpilih merupakan cacat hukum. "Buruh tidak mengakui jika masih ada kecurangan," tuturnya.