Buruh jadi budak, Muhaimin Iskandar harus mundur
Merdeka.com - Puluhan pemuda asal Lampung dipekerjakan dengan tidak layak oleh seorang pengusaha lokal di Tangerang, Yuki Irawan. Si pengusaha kuali itu memperlakukan mereka bak budak. Mirip kerja paksa di zaman penjajahan dahulu.
Hidup mereka diisolasi dari lingkungan sekitarnya. Sebagian buruh yang telah melewati masa kerjanya selama hampir tiga bulan mengaku mereka setiap hari diminta bekerja tanpa istirahat yang cukup. Sementara, makanan yang sediakan tak menjamin kesehatan mereka.
Tempat tinggal yang diberikan pun tak layak. Bahkan untuk membersihkan badan setelah bekerja seharian, mereka malah diberikan sabun colek untuk mencuci pakaian, bukan sabun mandi.
Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan penyiksaan yang bertubi-tubi dari si pengusaha itu. Jika mulai terlihat kehabisan tenaga, mereka dipukuli, ditampar, ditendang, bahkan disundut pakai rokok. Mereka juga diawasi preman bahkan katanya juga ada Brimob yang memantau pemuda-pemuda itu agar tak melarikan diri. Sungguh malang nasib anak bangsa kita.
Kasus perbudakan buruh ini terbongkar setelah dua orang buruh Andi Gunawan dan Junaidi berhasil melarikan diri dari tempat penyiksaan itu. Dia lari sampai ke kampung halamannya di Lampung.
Andi menceritakan perlakuan buruk yang dialami bersama rekan yang masih tertahan di pabrik kuali itu ke Sobri, Kepala Desa Blambangan, Lampung Utara. Setelah itu mereka bersama-sama melaporkan ke polisi hingga akhirnya 3 Mei lalu, tepat tiga hari setelah peringatan Hari Buruh sedunia polisi melakukan penggerebekan.
Saat itu, tim dari Polres Kota Tangerang menggerebek CV Cahaya Logam, lokasi usaha milik Yuki yang memproduksi aluminium balok dan panci. Pabrik yang sudah berdiri 1,5 tahun ini terletak di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Sepatan, Tangerang.
Saat itu, polisi mendapati puluhan buruh yang disekap dengan kondisi memprihatinkan. Badan penuh luka dan kumal. Langsung saja usaha itu disegel dan Yuki Irawan (41) serta empat anak buahnya ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Menanggapi kasus ini, Juru Bicara Federasi Perjuangan Buruh Jabodetabek (FPBJ), Santoso, mengatakan peristiwa itu cukup memilukan. Menurutnya, kejadian kemarin salah satu gambaran kecil dan nyata dari kondisi perburuhan yang ada di Indonesia
"Kalau kita lihat yang terjadi kemarin tidak manusiawi," kata Santoso saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (8/5).
Santoso menambahkan, kasus itu jelas menjadi cacat dan aib untuk Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar. Dia berharap dengan kesadaran tinggi, Ketua Umum PKB itu sebaiknya mengundurkan diri. Kalau tidak, Presiden SBY diminta memecat Muhaimin.
"Muhaimin cukup tidak berpihak terhadap pekerja. Karena para menteri ini kan berangkat dari partai, jadi mereka mendahulukan kepentingan partai bukan buruh. Jadi dia pantasnya memang mundur," tegasnya.
Selama lima tahun Muhaimin menjabat, tak ada kondisi yang lebih baik yang dirasakan para buruh. Muhaimin dinilai tak pernah memperjuangkan apalagi melindungi buruh.
"Saya pikir belum ada yang membaik, tidak berani tegaskan posisinya untuk melindungi buruh dari pengusaha, padahal dalam hal ini posisi lemah adalah pekerja," paparnya.
Lebih jauh berbagi cerita, kasus seperti ini sering terjadi di tempat usaha kecil atau home industri. Oleh karena itu dia menyayangkan pejabat daerah setempat dan pemerintah pusat menutup mata dengan masalah ini. Apalagi yang terkait adanya penyewaan jasa keamanan untuk mengawasi para buruh.
"Ini sudah jadi rahasia umum, kalau pengusaha itu mengupayakan segala cara pada pekerjanya agar tidak macam-macam, misalnya sewa preman dan aparat," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB Bantah Cak Imin Maju Pilkada Jatim
Cak Imin memiliki tempat yang lebih mulia dibandingkan hanya sekadar menjadi gubernur.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Jamin Kabinet Aman di Tengah Isu Menteri Mau Mundur
Muhadjir menyebut, dalam tahun politik ini banyak menteri yang mencalonkan jadi caleg maupun tim sukses.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin Soal Hasil Pilpres 2024: Langkah Kita Bukan Marah-marah, Tapi Kumpulkan Bukti Bawa ke Hakim
Anies-Cak Imin mengimbau, pendukung mengumpulkan bukti untuk dibawa ke MK
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin
Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Mengabulkan Penangguhan Penahanan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji
Mahfuddin menjelaskan, Indra tetap dikenakan wajib lapor secara berkala kepada pihak Kejaksaan.
Baca SelengkapnyaTerungkap Momen Kocak di Balik Layar Debat Cawapres, Cak Imin Lompat-lompat Sama Putrinya
Momen manis sekaligus lucu cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan putrinya sebelum memulai debat.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN Minta DKPP Pecat Seluruh Komisioner Bawaslu, Ini Sederet Alasannya
Bawaslu dianggap tidak transparan dan tidak profesional dalam menjalankan tugas
Baca SelengkapnyaCak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaPuncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca Selengkapnya