Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bursa panas menuju Tribrata Satu

Bursa panas menuju Tribrata Satu Gedung Mabes Polri. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti resmi memasuki masa pensiun Juli mendatang. Jenderal bintang tiga itu dilantik menjadi Kapolri ketika kisruh antara Polri dan KPK tengah meruncing, terutama terkait kasus dugaan korupsi yang dialamatkan ke Komjen Pol Budi Gunawan oleh lembaga anti rasuah itu.

"Ke depan kami tentu berusaha menyelesaikan persoalan KPK dan Polri. Saya akan berkomunikasi dengan pimpinan KPK baru. Saya harap ini segera selesai," kata Badrodin saat masih menjabat Wakapolri, Februari 2015.

Juli memang tinggal tersisa empat bulan, namun sejumlah nama disebut-sebut bakal menduduki jabatan di Tribrata satu sebutan lain untuk Kapolri. Sejumlah nama jenderal yang akan menggantikan Badrodin Haiti mulai ramai diperbincangkan publik.

Sejumlah nama jenderal polisi bintang tiga mulai masuk bursa calon Kapolri. Mulai dari Budi Gunawan, Budi Waseso, Putut Eko Bayuseno, Suhardi Alius, hingga Tito Karnavian yang baru saja ditunjuk sebagai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), yang secara otomatis pangkatnya naik satu tingkat menjadi jenderal bintang tiga.

Selain enam nama jenderal di atas, ada dua nama lagi yang berpangkat Komjen Pol, yakni Kabaintelkam Komjen Pol Djoko Mukti dan Kabareskrim Komjen Pol Anang Iskandar. Namun kedua jenderal tersebut akan memasuki masa pensiun.

Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan

Komjen Budi Gunawan (BG) resmi dilantik sebagai Wakil Kepala Polri pada April 2015. Padahal sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan BG sebagai Kapolri lantaran menjadi penyebab kegaduhan di tanah air.Lulusan Akpol 1983 ini pernah menjadi Ajudan Presiden RI pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri saat dirinya berpangkat Komisaris Besar (Kombes). Budi Gunawan sempat tercatat sebagai jenderal termuda di Polri saat dipromosikan naik pangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karyawan (Binkar) Mabes Polri.Budi Gunawan, sebagai jenderal bintang dua memiliki kecakapan dan kemampuan untuk menjadi seorang Kapolda. Dia pernah menjabat Kapolda Jambi sejak Januari 2008. Pada 2012, dia dimutasi sebagai Kapolda Bali. Budi Gunawan juga diyakini memiliki sosok yang bertanggung jawab atas segala hal di wilayahnya. Termasuk menyelesaikan kasus kerusuhan di Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali.Pergantian beberapa perwira tinggi Polri termasuk Budi menjadi hal kontroversial, karena Budi termasuk yang santer disebut-sebut pemilik rekening gendut Polri. Tetapi dalam beberapa kesempatan Mabes Polri selalu mengatakan bahwa kepemilikan rekening gendut tersebut sudah diproses dan tidak ada masalah.

Kabaharkam Komjen Pol Putut Eko Bayu Seno

Komjen Pol Putut Eko Bayu Seno saat ini menjabat Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri. Jenderal Akpol 1984 pernah menjabat sebagai ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Pamen De SDM Polri) selama lima tahun (2004-2009).Saat diangkat menjadi perwira, Putut ditugasi sebagai Wakapolda Metro Jaya (2009-2011), Kapolda Banten (2011) lalu mendapat pangkat Irjen Polisi dan terakhir menjabat Kapolda Jawa Barat (2011-2012).Pria kelahiran 28 Mei 1961 ini pernah menerima penganugerahan Bintang Bhayangkara Pratama dari pemerintah bersama dengan 15 perwira tinggi (Pati) lain di lingkungan Polri.Penyematan tanda penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama dilakukan oleh Kapolri, Jenderal Pol Timur Pradopo di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri di Jakarta. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kinerja anggota Polri yang berjasa.

Irwasum Komjen Pol Dwi Priyatno

Saat ini Komjen Pol Dwi Prayitno menjabat sebagai Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Polri menggantikan Komjen Pol Anton Bachrul Alam sejak 2014. Dwi merupakan alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1982 yang berpengalaman dalam bidang lalu lintas (lantas).Pria kelahiran 12 November 1959 adalah Kapolda Metro Jaya tersingkat kedua yang pernah menjabat setelah Irjen Pol Timur Pradopo melakukannya dalam kurun waktu 3,5 bulan pada masa 8 Juni 2010-7 Oktober 2010, sedangkan Irjen Pol Dwi Priyatno menjabat sekitar lima bulan saja.Sebelumnya, Dwi Prayitno dikabarkan menjadi salah satu nama terkuat yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.  Dwi dinilai matang memimpin Korps Bhayangkara setelah berhasil memimpin Polda tipe A yaitu Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Tengah.Rekam jejak Dwi Priyatno juga dinilai KPK cukup bersih dan dapat bekerja sama.  Dwi juga digadang-gadang mampu menjadi pemersatu di dalam tubuh Polri.

Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso

Nama Budi Waseso mulai dikenal publik ketika terjadi kisruh antara KPK dan Polri selepas calon Kapolri, Budi Gunawan ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK dan ditangkapnya wakil ketua KPK, Bambang Widjojanto oleh pihak kepolisian. Budi Waseso sendiri berhasil mendapatkan promosi dan menempati posisi Kabareskrim Mabespolri di awal 2015. Sebelum menjadi Kabareskrim, karir Budi di kepolisian juga terbilang cukup cemerlang.Saat menjabat Kabareskrim, jenderal yang dikenal dengan sebutan Buwas itu dituding kerap membuat gaduh, terutama saat dirinya mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan crane di PT Pelindo II. Tak lama setelah ia mengusut kasus tersebut, Budi Waseso kemudian dimutasi menjadi Kepala BNN.Sejak menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional ( BNN), pria kelahiran Pati 19 Februari 1961 semakin menunjukkan taringnya. Dia tak pandang bulu menyikat siapa saja yang menjadi budak narkoba.Gebrakan terbarunya adalah menyikat Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Noviadi atau Novi ketika tengah asyik pesta narkoba. Sang bupati menikmati barang haram itu bersama rekan-rekannya di kediamannya Jalan Musyawarah III Ogan Ilir, Minggu malam. Budi ingin kasus ini menjadi pelajaran bagi kepala daerah yang doyan mengonsumsi narkoba.

Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Pol Suhardi Alius

Komjen Pol Suhardi Alius saat ini menjabat Sekretaris Utama Lemhannas. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri pada 2013 hingga 2015, menggantikan Komjen Pol. Sutarman yang terpilih menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia.Saat Kapolri menunjuknya sebagai Kabareskrim, Suhardi menjadi Akpol 1985 yang mampu menembus pangkat bintang tiga. Pria kelahiran 10 Mei 1962 dikenal sebagai perwira tinggi Polri dikenal dekat dengan anak buahnya. Karir kepolisian Suhardi alius bisa disebut menanjak cukup cepat. Pada 2004, perwira polisi kelahiran Jakarta ini dipercaya mengampu jabatan sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.Selang setahun kemudian, Alius dipromosikan sebagai Direskrimum Polda Metro Jaya sekaligus merangkap sebagai Koorsprim Polri. Pada 2009, kembali perwira sekaligus pemegang gelar Magister Hukum ini dipercaya memangku dua jabatan sekaligus Dir Minwa PTIK dan Dir V/Tipiter Bareskrim Polri. Hanya berjarak dua tahun, Alius kembali menerima promosi jabatan sebagai Wakapolda Metro Jaya, sebelum dilantik sebagai Kadiv Humas Polri pada 2012 lalu.

Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian

Karir Tito Karnavian di kepolisian terbilang moncer. Tito menjadi angkatan Akpol 1987 pertama yang menyandang pangkat bintang tiga setelah Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengangkatnya sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sebelum diangakat menjadi kepala BNPT, pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964 ini adalah Kapolda Metro Jaya. Tito juga pernah menjabat Kapolda Papua.Tito adalah perwira Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang ikut bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Moch Top. Tito Karnavian naik pangkat menjadi Brigjen Pol. dan naik jabatan menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri.Karier Tito dalam kepolisian cepat melesat berkat prestasi yang dicapainya. Tahun 2001, Tito yang memimpin Tim Kobra berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra (mantan) Presiden Soeharto dalam kasus pembunuhan hakim agung Syafiudin. Berkat sukses menangkap Tommy, Tito termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa.

(mdk/amn)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

Baca Selengkapnya
Bulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Bulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya

Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras

Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.

Baca Selengkapnya
Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan
Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan

Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog: Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Stok Beras Cukup dan Harga Mulai Stabil
Dirut Bulog: Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Stok Beras Cukup dan Harga Mulai Stabil

Kebutuhan beras hingga Juni sudah terpenuhi. Untuk enam bulan ke depan menurut Bayu stok sudah aman.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog: Bantuan Pangan Tak Berhasil Turunkan Harga Beras
Dirut Bulog: Bantuan Pangan Tak Berhasil Turunkan Harga Beras

Dua manfaat itu menjadi bukti, meskipun tidak bisa menurunkan dan menekan harga beras secara nasional.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Sektor Panas Bumi Sumbang Rp3,1 Triliun ke Kas Negara
Sepanjang 2023, Sektor Panas Bumi Sumbang Rp3,1 Triliun ke Kas Negara

PNBP panas bumi pada 2024 ditargetkan sebesar Rp2,1 triliun.

Baca Selengkapnya
Dicurhati Emak-Emak Kondisi Becek, Gibran Janji Revitalisasi Pasar Minggu
Dicurhati Emak-Emak Kondisi Becek, Gibran Janji Revitalisasi Pasar Minggu

Selain revitalisasi, Gibran juga akan fokus mengendalikan harga bahan pokok apabila menjadi wakil presiden.

Baca Selengkapnya