Buronan dinyatakan meninggal, ternyata sembunyi di perumahan
Merdeka.com - Buronan kasus pemalsuan Penetapan Angka Kredit (PAK) bagi ribuan guru pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Riau, Bustarizal, sebelumnya dinyatakan telah meninggal dunia. Ternyata, dia diduga masih hidup dan bersembunyi di salah satu perumahan di Pekanbaru.
Buronan pemalsuan PAK bagi ribuan guru di tahun 2010 itu, dari pelacakan Antara, Selasa (4/6), terlihat bersembunyi di salah satu rumah di Kompleks Perumahan Gerya Permata Kulim (GPK) Pekanbaru.
"Kami melihat 'Pak Bos' (sebutan untuk Bustarizal oleh tenaga honorer LPMP Riau) tadi di Pasar Tangor, Tenayan Raya," kata Sandi, mantan tenaga honorer LPMP Riau yang ditemui di lokasi penemuan Bustarizal.
Dia mengatakan, tersangka kasus pemalsuan PAK bagi ribuan guru itu sempat berbelanja di Pasar Tangor (pasar tradisional) dan membeli es rumput laut.
Bustarizal, kata dia, kemudian pergi diantarkan menggunakan sepeda motor oleh pedagang es rumput laut itu ke rumahnya yang berada di Kompleks Perumahan GPK Pekanbaru, berjarak sekitar satu kilometer.
Pedagang es rumput laut itu mengakui dirinya mengantarkan langsung Bustarizal sampai ke depan rumahnya yang berada di jalur paling pinggir dan rumah paling ujung dengan tembok bercat biru tua.
"Saya sempat cerita-cerita di jalan sama bapak itu, katanya dia tinggal sama adiknya, perempuan," kata pedagang es rumput laut yang enggan disebut namanya.
Ternyata benar tentang keberadaan Bustarizal tengah tertidur di ruang tamu rumah dengan cat berwarna biru tua.
Lokasi rumah yang ditempati Bustarizal berada di barisan paling pinggir dan terletak di deretan ujung atau berada di lingkungan Rukun Tetangga (RT) 01, Kelurahan Kulim, Tenayan Raya, Pekanbaru.
Aparat kepolisian yang dikonfirmasi telah mendapati laporan tentang keberadaan tersangka buronan itu dari warga dan tengah berada dalam perjalanan menuju lokasi keberadaan Bustarizal.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bustarizal merupakan staf LPMP Riau yang ditetapkan sebagai tersangka kasus pemalsuan Penetapan Angka Kredit (PAK) ribuan guru di tahun 2010.
Ia juga dinyatakan sebagai buronan yang telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Riau setelah sempat menghilang dan dinyatakan telah meninggal dunia di Mekkah saat umroh pada tahun 2010.
Namun, anehnya, setelah dinyatakan meninggal dunia sekitar tiga tahun lalu, buronan itu masih terdaftar sebagai pegawai aktif di LPMP Riau.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 3 Tahanan yang Kabur dari Polsek Tanah Abang, Tiga Lagi Masih Buron
Tiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaParah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan
Modus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Pria Tulungagung Ternak Burung Peliharaan Para Raja, Harga Jualnya Capai Rp1 Miliar per Ekor
Menariknya, dengan modal yang cukup ringan, Abror bisa menghasilkan cuan melimpah dari penjualan burung perkutut.
Baca SelengkapnyaMengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga
Sang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca SelengkapnyaSempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaPaman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya
Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya
Baca SelengkapnyaPakar Nilai Berdasarkan UU, MK Tak Berwenang Tangani Dugaan Pelanggaran TSM Pemilu
Penanganan pelanggaran atau kecurangan secara TSM itu ranahnya ada di Bawaslu, bukan MK.
Baca SelengkapnyaPerhimpunan Guru Tolak Rencana Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Alasannya
Perhimpunan Guru mengatakan, anggaran BOS saat ini tidak bisa menutupi kebutuhan sekolah.
Baca Selengkapnya