Bupati tolak BLSM, Gubernur Jabar tetap sosialisasi

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tetap akan berpegang teguh pada keputusan pemerintah pusat soal kompensasi dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dia tak akan mempedulikan langkah bupati yang menolak Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

Seperti halnya yang ditunjukan sikap Bupati Bandung, Dadang Naser yang menolak program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).

"Tanya beliau saja ya," kata Aher, di Bandung, Jumat (21/6).

Aher mengaku akan mengarahkan seluruh kepala daerah di Jawa Barat untuk berpatokan pada panduan yang tengah disusun pemerintah pusat. "Keputusan pemerintah pusat tentu harus diikuti dong," ujarnya.

Disinggung soal sanksi kepada kepala daerah yang menolak, dia hanya menjawab singkat. "Jangan berandai-andai. Oke, selesaikan dulu. Kita sukseskan semua program," jelasnya.

Bupati Bandung Dadang M Nasser secara tegas menolak BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Menurutnya BLSM tidak berbentuk uang tunai yang diserahkan kepada masyarakat.

"Uang tunai itu tidak mendidik dan menjadikan masyarakat malas. Carikan solusi lain dong yang bisa mendidik masyarakat. Daripada uang langsung, misalnya lebih baik bentuk program lain," jelasnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, BLSM kerap tidak tepat sasaran dan cenderung politis. Karena pemerintah daerah yang direpotkan dengan program BLSM tersebut.

"Sebab, mereka hanya menunggu bantuan pemerintah, sehingga tidak mau berusaha," jawabnya.