Bupati Bogor teken perizinan lahan untuk makam di Bogor

Merdeka.com - Wakil Bupati Bogor, Karyawan Faturachman, mengungkapkan perizinan lahan untuk pembangunan makam di Bogor telah diteken oleh Bupati Bogor Rachmat Yasin. Proses penandatanganan perizinan itu melalui kajian lapangan dan kajian teknis.

"Prosesnya sudah selesai. Yang ngajuin PT Garindo Perkasa. Sudah ada SK bupati. Sudah ada kajian lapangan, kajian teknis," ujarnya usai menjalani pemeriksaan di KPK, Kamis (25/4).

Bahkan, menurut Faturachman, proses perizinan juga dirapatkan oleh Badan Perizinan Terpadu (BPT). Namun setelah SK Bupati dikeluarkan, Faturachman kaget, karena ada operasi tangkap tangan oleh KPK.

"Begitu SK bupati dikeluarkan, ternyata ada tertangkap tangan, ada yang memberikan uang," ujarnya.

Faturachman sendiri mengaku dirinya tidak mengenal Dirut PT Gerindo Perkasa Sentot Susilo dan Nana Supriatna. Politisi PDIP itu juga mengatakan tidak pernah ada kunjungan PT Gerindo ke kantornya.

"Ga ada. Termasuk pemohon Sentot itu saya belum pernah ketemu, belum pernah jumpa, belum pernah SMS," paparnya.

Faturachman mengaku dirinya juga meneken surat perizinan lokasi lahan seluas 1 juta meter persegi itu. Surat itu, dia teken lantaran telah direkomendasikan.

"Saya tidak punya kewenangan memberikan rekomen. Saya hanya memaraf apa yang direkomendasikan. Semua surat SK bupati itu harus diparaf oleh sekda dan wakil bupati," jelasnya.

Dalam surat perizinan lokasi itu tidak menunjukkan kepemilikan lahan di Desa Antajaya, Tanjungsari, Bogor. Surat perizinan itu menunjukkan lahannya saja, yakni seluas 1 juta meter persegi.

"Yang dimohon 100ha (1 juta meter persegi). Itu izin lokasi tidak menunjukkan bukti kepemilikan," tutupnya.