Bupati Bogor Targetkan Relokasi Korban Banjir Bandang & Longsor Rampung Sebelum Puasa
Merdeka.com - Bupati Bogor, Ade Yasin menargetkan hunian tetap bagi warga korban dan terdampak bencana, rampung sebelum Ramadan yang jatuh pada Mei 2020 mendatang.
"Demi kenyamanan masyarakat. Hunian sementara yang layak jadi prioritas kami dan pembangunan hunian tetap ditarget selesai sebelum bulan puasa," katanya, Senin (3/2).
Masa tanggap darurat bencana di Kabupaten Bogor telah berakhir pada 31 Januari 2020, sekaligus menandai dimulainya perbaikan infrastruktur, relokasi warga dan revegetasi.
"Kami akan pasang sistem peringatan dini, normalisasi sungai, penghijauan lahan serta edukasi untuk meningkatkan kapasitas desa tangguh bencana," ujarnya.
Hingga hari terakhir masa tanggap darurat bencana, tercatat 14.010 warga harus mengungsi karena rumahnya hancur diterjang longsor dan banjir maupun karena berada di lokasi rawan dan terancam bencana susulan.
Pengungsi paling banyak berasal dari Kecamatan Sukajaya yang mencapai 9.926 jiwa. Di kecamatan ini, rumah rusak ringan tercatat 842 unit, rusak sedang 1.986 unit dan rusak berat 955 unit.
Secara keseluruhan, bencana yang terjadi awal tahun 2020 ini, paling parah terjadi di empat kecamatan, yakni Jasinga, Cigudeg, Nanggung dan Sukajaya. Keseluruhan pengungsi pun berasal dari empat kecamatan tersebut.
Untuk relokasi, membutuhkan luasan lahan total mencapai 81,7 hektare untuk merelokasi 4.051 rumah warga. Namun, relokasi hanya dilakukan untuk warga yang tinggal di Nanggung, Cigudeg dan Sukajaya.
"Kalau di Jasinga cenderung hanya kemarin terkena banjir bandang saja. Tapi kalau tiga kecamatan lainnya memang perlu direlokasi. Karena rawan longsor," kata Ade Yasin.
Pemerintah menyiapkan 15 titik relokasi di yang seluruhnya berada di wilayah Kecamatan Cigudeg. Yakni lima lokasi di lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII seluas 20,48 hektare, kemudian lahan perusahaan bukan PTPN seluas 59,5 hektare dan dua lokasi di lahan milik warga seluas 1,72 hektare.
"Kebutuhan anggaran untuk relokasi sekitar Rp416 miliar. Kalau estimasi kerugian akibat bencana karena rumah rusak, infrastruktur rusak dan sarana prasarana lainnya kerugiannya sekitar Rp1,16 triliun," kata dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
Untuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaGanjil Genap di Jalur Puncak Bogor Diberlakukan hingga Libur Tahun Baru 2024
Polres Bogor tetap melanjutkan rekayasa lalu lintas dengan alasan mengantisipasi kemacetan.
Baca Selengkapnya16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia
Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004
Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaBulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras Usai Masa Tenang Pemilu 2024
Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi memantau langsung Penyaluran Bantuan Beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor (15/2).
Baca SelengkapnyaBawaslu Kabupaten Bogor Temukan Penggelembungan Suara Antarpartai dan Antarcaleg
Beberapa kecamatan yang tercatat mengalami pergeseran suara antara lain, Ciseeng, Klapanunggal, Gunungputri, Bojonggede, Jasinga, dan Citeureup.
Baca SelengkapnyaEmpat Korban Tertimbun Longsor di Bandung Barat Ditemukan, Dua di Antaranya Anak-Anak
Longsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca SelengkapnyaWarga Bogor Jangan Khawatir, Stok Beras Aman Hingga Lebaran 2024
Pemerintah Kota Bogor memastikan stok beras aman hingga Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaKorban Banjir Bandang Grobogan dan Demak Dapat Bantuan dari BUMN Semen, Ini Detail Isinya
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir bandang itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu.
Baca Selengkapnya