BUMD Jabar bangun incinerator kedua untuk olah limbah medis
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, baru 50 persen limbah medis di Jabar yang diolah secara terpadu. Salah satu perusahaan yang konsen mengolah limbah medis dengan mesin incinerator adalah PT Jasa Medivest.
Anak perusahaannya, PT Jasa Sarana, yang merupakan BUMD Pemprov Jabar ini kembali membangun incinerator kali kedua, Selasa (25/8). Pembangunan itu secara simbolik dilakukan Ahmad Heryawan di kawasan Dawuan, Karawang, dengan disaksikan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana serta Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar Siti Aisyah.
"Incinerator kedua ini dibangun yang bisa dikatakan terbesar Indonesia. Pertama (mesin incinerator) baru bisa meng-cover 50 persen (limbah) rumah sakit dan klinik di Jabar, jadi 50 persen yang ada limbah medisnya di serahkan ke sini," kata Aher.
Lanjut dia, mesin incinerator kedua ini dibuat oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). Diharapkan dengan ditambahnya mesin pengolah limbah ini bisa mengatasi persoalan limbah medis di Jabar yang cukup banyak.
Presiden Direktur PT Jasa Medivest Subagio mengatakan, dibangunnya incinerator kedua ini dikarenakan terus bertambahnya permintaan pengelolaan limbah. Incinerator pertama yang memiliki kapasitas 15 ton limbah per hari sudah tidak mencukupi lagi.
Selain dari Jabar, limbah medis yang dikelolanya ini pun berasal dari provinsi lain, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, hingga Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
"DKI Jakarta 70 persen (limbah medis) nya oleh kita juga," ungkapnya.
Pihaknya telah merencanakan perluasan usaha dengan membangun incinerator di tempat yang lain. Akhir tahun ini, pihaknya akan merencanakan pembangunan incinerator di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Tuntutan kebutuhan pasar di Jatim sangat besar. Di sana tidak hanya limbah medis, tapi juga limbah industri," katanya.
Dia menambahkan, alat incinerator ini memastikan limbah medis yang tidak sehat akan musnah. Dengan panas yang mencapai 1.100 derajat limbah medis dipastikan melebur.
"Seperti alat rumah sakit yang tidak terpakai, lalu potongan organ tubuh manusia ya diolah di dalam situ," jelasnya.
Hasil pengolahan yang tidak sepenuhnya hangus kemudian digarap pihak lain untuk kemudian ditimbun. "Kan ada lima persen yang tersisa itu digarap pihak lain," terangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejar Bauran EBT, PLTU di Jawa Tengah Campur Bahan Bakar Batu Bara dengan Biomassa
PLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.
Baca SelengkapnyaPensiunan Aparat Asal Muara Jambi Ini Berkebun Aren dengan Omzet Miliaran, Kalahkan Kelapa Sawit
Peluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.
Baca SelengkapnyaCara Menghilangkan Komedo di Hidung Secara Alami dengan 3 Bahan Saja
Komedo di area hidung telah menjadi masalah kulit wajah yang cukup mengganggu penampilan selain jerawat. Yuk, simak cara menghilangkannya!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton
Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaTeknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar
Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca SelengkapnyaKunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPerbaikan Jalur Demak-Kudus Pasca Banjir Sudah 95 Persen, Tiga Jalur Alternatif Juga Disiapkan
Banjir tersebut sempat melumpuhkan lalu lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaCara Hilangkan Lendir dan Bau Amis Belut Tanpa Jeruk Nipis, Hanya dengan 1 Bahan Dapur
Lendir dan bau amis belut pada belut sering kali sulit untuk dihilangkan. Yuk simak caranya!
Baca SelengkapnyaTumbuh Semakin Kuat dan Hebat, BRI Lakukan Transformasi Berkelanjutan
Selama 128 tahun beroperasi BRI sukses buktikan bisa kuat dan hebat lewat beragam transformasi berkelanjutan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Elektabilitas 3 Cawapres Terbaru, Siapa Bikin Untung dan Buntung Capresnya?
Mahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?
Baca Selengkapnya