Bukan Persoalan Dipecat Partai, Caleg Gerindra Tanggung Jawab Suara Konstituen
Merdeka.com - Mimpi Misriani Ilyas untuk melenggang ke DPR menjadi wakil rakyat pupus setelah dipecat Partai Gerindra. Padahal dia memenangkan suara di Pemilu 2019. Misriani tidak mempermasalahkan banyaknya uang yang digelontorkan untuk kampanye kemarin.
"Saya bukan masalah materinya, tapi masalah pertanggungjawaban saya ke konstituen karena waktu kita turun kemarin, kan kita sudah memberikan mereka harapan mudah-mudahan kehadiran kita di DPR kita mampu membawa aspirasi mereka," kata Misriani di PN Jaksel, Kamis, (21/11).
Misriani sangat sedih dan terbebani karena dipecat partainya tanpa alasan. Apalagi banyak konstituen yang sudah menitipkan segudang harapan kepadanya.
"Saya berharap partai (Gerindra) memperhatikan itu dan saya terpilih bukan karena diri saya, tapi karena begitu besar harapan masyarakat yang sudah menitipkan amanah itu," ucapnya.
Bukan Menang-Kalah
Menurut Misriani, masalah ini bukan persoalan menang atau kalah di pengadilan. Namun, ada komunikasi yang solutif dan adil dari DPP Gerindra supaya ia bisa kembali ditetapkan menjadi wakil rakyat.
"Saya harap partai memperhatikan dan saya diberikan kesempatan untuk memenuhi janji dan harapan yang sudah dititipkan masyarakat kepada saya melalui Partai Gerindra," ucapnya.
Untuk diketahui, sejumlah caleg mantan Partai Gerindra melayangkan gugatan terhadap DPP Partai Gerindra, Mulan Jameela Cs dan KPU ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Salah satunya Misriyani Ilyas yang posisinya tergeser oleh Caleg DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Adam Muhammad. Padahal suara Misriyani meraih suara lebih tinggi, yaitu 10.057 suara. Sedangkan Adam memperoleh suara 9.599 suara. Sementara Gerindra meraih suara 7.711 suara.
Nasib Misriani sama dengan caleg Partai Gerindra lainnya yang dipecat partai setelah menang Pemilu. Mereka adalah Ervin Luthfi dan Fahrul Rozi yang digantikan Mulan Jameela dari Dapil Jabar XI, lalu Katherine A OE Dapil Kalbar I menggantikan Yusid Toyib. Kemudian, Yan Parmenas Mandenas dari Dapil Papua menggantikan Steven Abraham dan Sugiono Dapil Jateng I menggantikan Sigit Ibnugroho Saraspromo.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaGerindra Pede Kesaksian Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres Bongkar Fitnah Kecurangan Prabowo-Gibran
Gerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGerindra Komunikasi dengan Partai Koalisi Ganjar dan Anies: Ajakan Kami Tak Bertepuk Sebelah Tangan
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, komunikasi Prabowo-Gibran dengan ketum partai koalisi 01 dan 03 berjalan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok
Gerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.
Baca SelengkapnyaKlaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR
Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca SelengkapnyaKinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaNegara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini
Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.
Baca SelengkapnyaNamanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos
Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaDitegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca Selengkapnya