Budayawan Butet Kartaredjasa: TMII Harus Didesain Secara Menyeluruh dan Terintegrasi
Merdeka.com - Budayawan Butet Kartaredjasa mengusulkan agar Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII) sebagai miniatur Indonesia, tidak hanya menyajikan pencapaian kebudayaan etnik masa lalunya. TMII harus memiliki program-program dan kegiatan yang mencerminkan bagaimana keragaman etnik itu bekerja secara menyenangkan.
Ini menyusul Presiden menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sehingga pengelolaan TMII dilakukan oleh Kemensetneg bukan lagi oleh Yayasan Harapan Kita.
"Dialog dan berziarah antar etnik, saling menjenguk kekuatannya, untuk kemudian saling berinteraksi dan memadukan. Semua etnik di situ harus saling membuka diri. Visi ini musti didesain secara menyeluruh dan terintegrasi. Tidak bisa hanya berupa potongan-potongan kegiatan sesuai keinginan setiap daerah seperti TMII masa lalu" kata Butet dalam keterangannya, Selasa (13/4).
Menurutnya, dengan program lintas etnik yang didesain dengan baik, seperti workshop seni, dialog dan diskusi seni budaya, pertunjukan dan pameran. Sehingga akan melahirkan karya-karya budaya hasil persinggungan dan kerjasama budaya yang hasilnya 'serba tidak terduga'.
Untuk itu, Butet mengungkapkan, TMII perlu melakukan Focus Group Discussion melibatkan praktisi-praktisi seni budaya dari semua wilayah Indonesia. Sehingga bersama-sama mendesain program, jangka pendek dan panjang.
"Proses-proses seperti inilah, saya kira, sama dengan proses kita hari ini: belajar menjadi Indonesia. 'Belajar Menjadi Indonesia' akan terus bergerak dan bermuara pada kemajuan jika setiap etnik membuka dirinya untuk melakukan dialog dan rela saling bergesek dengan yang lainnya" jelasnya.
Butet menambahkan, jika program-program seperti ini berjalan, akan lebih baik jika pelajar SD dan SMP dan yang setingkat dianjurkan oleh kementerian terkait supaya menjadi konsumennya melalui kunjungan atau bahkan terlibat aktif dalam kegiatan.
"Maka, sejak masa kanak-kanak dan pertumbuhannya mereka selalu ikut berproses “menjadi Indonesia” pungkas Butet.
Diketahui, setelah hampir 44 tahun dikelola oleh Yayasan Harapan Kita dan tidak memberikan kontribusi kepada negara maka Pemerintah Jokowi mengambilalih TMII untuk memperbaiki pengelolaan agar lebih bermanfaat dan memberikan kontribusi signifikan kepada negara.
Melalui Perpres Nomor 19 Tahun 2021 tersebut, Kemensetneg berkomitmen menjadikan TMII sebagai kawasan pelestarian dan pengembangan budaya bangsa, sarana wisata edukasi bermatra budaya nusantara, menjadi cultural theme park berstandar internasional, serta fasilitas lain yang mendorong inovasi dan kreativitas budaya anak bangsa.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otorita IKN telah menunjukkan kepedulian signifikan terhadap pelestarian budaya lokal di tengah proses pembangunan IKN itu sendiri.
Baca SelengkapnyaPendidikan inklusif adalah pendekatan dalam sistem pendidikan yang mengedepankan penerimaan dan partisipasi aktif semua siswa.
Baca SelengkapnyaKendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap bagian dari roda kehidupan, manusia tidak pernah lepas dari unsur sosial dan budaya.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaBertemu Emak-emak di Magelang, Istri Ganjar Kenalkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana
Baca SelengkapnyaSecara filosofi, ketupat merupakan makanan khas dalam budaya Indonesia sebagai simbol perayaan keluarga dan sosial.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca Selengkapnya