Buaya raksasa berkeliaran di sekolah TK dan SD Jambi
Merdeka.com - Buaya sepanjang tiga meter dan diperkirakan berumur 10 tahun, gegerkan perkampungan di Desa Rantau Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.
Menurut Kepala Desa Rantau Jaya, Sunardi, buaya tersebut telah meresahkan warga. Terlebih posisi buaya yang sebelumnya berada di rawa, sudah naik ke darat dan berada dekat dengan sekolah dasar dan taman kanak-kanak di daerah itu.
"Sebenarnya buaya itu sudah lama berada di rawa (parit) di SK 28, namun sejak beberapa hari ini buaya itu sudah naik ke darat dan mendekati TK dan SDN 28 Rantau Jaya. Jadi warga ambil inisiatif menangkapnya malam tadi," kata Sunardi Jambi, Kamis (4/7). Demikian tulis Antara.
Sebelum dievakuasi olek tim BKSD Resort Nipah Panjang, buaya itu diinapkan di halaman Mapolsek Rantau Rasau.
Kepala BKSDA Resort Nipah Panjang, Jambi, Hefa Edison mengatakan buaya jenis Sinyulong termasuk hewan yang dilindungi, maka itu akan segera dikembalikan ke habitat aslinya di kawasan Taman Nasional Berbak.
Sebenarnya, keberadaan buaya di sekitar pemukiman warga sudah diketahui sejak 3 bulan lalu, namun pihaknya tidak dapat mengevakuasi buaya karena warga melarangnya.
"Warga masih mempercayai keberadaan hewan buas itu di pemukiman mereka terkait dengan mistis. Jadi dengan pertimbangan hukum adat dan kesepakatan warga, kami urung mengevakuasinya. Namun, kini warga sudah resah karena hewan itu dirasa akan membahayakan anak-anak. Semalam ditangkap dan hari ini juga kami evakuasi ke Taman Nasional Berbak," katanya.
Keberadaan hewan liar itu di pemukiman warga, pada dasarnya karena terganggunya habitat mereka karena alih fungsi alam. Sejak tiga bulan buaya itu muncul di sana, banyak warga dari jauh yang datang melihatnya hewan dilindungi itu.
"Tiap sore sejak kemunculan buaya itu ramai orang yang datang melihat. Warga juga memberikan makan buaya itu dengan ayam dan daging. Buaya itu terlihat jinak, bahkan warga berani memberinya makan dari jarak satu meter tanpa penghalang apapun," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet
Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaPelajar SMA 11 Kupang Terima Makan Siang Gratis, Ini Menunya
SMA Negeri 11 menjadi sekolah pertama yang menerapkan makan siang gratis bagi siswa
Baca Selengkapnya50 Warga Jember Diduga Keracunan Makanan Takjil, Ada yang Dirawat Beralaskan Tikar
Kepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perhimpunan Guru Tolak Rencana Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Alasannya
Perhimpunan Guru mengatakan, anggaran BOS saat ini tidak bisa menutupi kebutuhan sekolah.
Baca Selengkapnya10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya
Setiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaMencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaLayaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah
Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaMengapa Banyak Budaya Menganggap Tabu untuk Membuka Payung di Dalam Ruangan?
Mengapa sejumlah budaya sama-sama mengganggap tabu untuk membuka payung di dalam ruangan? Ketahui penjelasannya mengapa hal ini terjadi.
Baca SelengkapnyaSemoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'
Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.
Baca Selengkapnya