BRIN: Koral Endemik Indonesia Perlu Dilindungi dari Dampak Pemanasan Global
Merdeka.com - Peneliti Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Suharsono mengatakan, koral endemik Indonesia seperti Acropora suharsonoi perlu dilindungi termasuk dari peristiwa pemutihan akibat pemanasan global untuk menjaga keberlangsungan hidupnya.
"Sebarannya memang sempit jadi dia harus dilindungi dengan baik," kata Suharsono seperti dilansir Antara, Jumat (5/11).
Dia menuturkan, Acropora suharsonoi hanya ditemukan di perairan sekitar Kepulauan Bali khususnya Bali utara, dan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, khususnya Lombok Utara.
Karena jumlahnya yang sedikit, populasinya yang tidak banyak, dan sebarannya yang terbatas maka Acropora suharsonoi perlu dilindungi agar tidak punah.
Menurut Suharsono, kawasan perairan tersebut juga rentan terhadap peristiwa bleaching (pemutihan) akibat perubahan suhu laut sebagai dampak dari pemanasan global, sehingga dapat mengancam keberlangsungan hidup koral.
Koral Acropora suharsonoi yang ditemukan oleh Suharsono pada 1995 itu hidup di kedalaman lebih dari lima meter, dan menjadi salah satu maskot Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2021.
Ia mengatakan keberadaan spesies endemik tersebut juga perlu diperiksa secara berkala misalnya sekali dalam beberapa tahun untuk memastikan kondisi terkini dan keberlanjutan keberadaan koral itu.
Suharsono juga pernah menemukan Acropora suharsonoi di Teluk Kodek, Lombok Utara, namun Teluk Kodek saat ini telah menjadi area penyeberangan untuk ke Gili Trawangan, yang lebih bersifat pribadi, sehingga ia berharap keberadaan Acropora suharsonoi di wilayah itu tetap bisa terjaga.
Oleh karena itu, keberadaan kawasan konservasi daerah perairan tersebut seperti di Gili Trawangan diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk melestarikan dan melindungi spesies endemik Acropora suharsonoi.
Ia berharap upaya konservasi dilakukan dengan baik dan benar sehingga memberikan perlindungan bagi kehidupan spesies koral itu.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Arief Ciptakan Serbuk Organik Pembersih Laut
Mayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca SelengkapnyaSpesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!
Penemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo: Sebelum Dipanggil Tuhan, Saya Ingin Kerja agar Kekayaan Indonesia Bisa Dinikmati Rakyat
rabowo bicara keinginannya sebelum berpulang agar kekayaan alam Indonesia dinikmati seluruh rakyat.
Baca SelengkapnyaFosil Daun Zaitun Berusia 60.000 Tahun Ditemukan Masih Utuh, Ungkap Sejarah Mengerikan Letusan Gunung Api di Santorini
Fosil-fosil yang menakjubkan ini ditemukan di bekas tambang apung tua di pinggiran Thira, sebuah kota di Santorini.
Baca SelengkapnyaPenampakan Fosil Pohon Tertua di Bumi, Ditemukan di Balik Tebing Laut Berusia 390 Juta Tahun
Begini wujud fosil pohon tertua di bumi yang pernah ditemukan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Temukan Fosil Cakar Kepiting Raksasa, Kondisinya Sangat Utuh Meski Terkubur 8,8 Juta Tahun
Fosil ini terawetkan dengan baik karena terkubur di dalam sedimen.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Soekarno-Hatta Bongkar Penyelundupan Kokain Dalam Patung Ikan Arwana
Beragam modus penyelundupan narkoba jaringan internasional berhasil dibongkar
Baca SelengkapnyaPrabowo: Kita Punya Cadangan Ikan Terbesar di Dunia, tapi Banyak Kapal Asing Masuk RI Tanpa Izin
Prabowo bertekad untuk membangun angkatan laut yang kuat untuk menjaga kekayaan Indonesia.
Baca Selengkapnya