BPK soal kasus Pelindo: Ada pihak lebih besar di belakang RJ Lino
Merdeka.com - Proyek perluasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, oleh PT Pelindo II melibatkan RJ Lino selaku direktur utamanya, tengah menjadi sorotan tajam pejabat nasional. Ada dugaan beking RJ Lino begitu kuat melindungi pelbagai proyek.
Hal itu diungkapkan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil di Jakarta, Senin (16/11). Benang kusut Pelindo II ini disebutkannya ada pihak lebih besar berperan dalam pusaran ini.
"Ini masalahnya bukan hanya RJ Lino, tapi ada pihak-pihak yang lebih besar di belakangnya," kata Rizal. Tudingan itu dia ungkapkan di depan Pimpinan Pansus Pelindo II, Rieke Diah Pitaloka dan Aziz Syamsudin.
Di tempat sama, anggota BPK lainnya, Achsanul Qosasi menegaskan, pihaknya akan melakukan audit khusus kepada Pelindo II. Pihaknya mengklaim telah dapat 20 temuan, termasuk masalah sumber dana proyek Kalibaru di Tanjung Priok.
"Dari 20 temuan, 6 kita temukan terkait Kalibaru (New Priok). Cuma memang (dalam audit) itu kita enggak bahas sumber dananya. Itu tidak kita bahas. Karena dari BUMN biasa berhutang. Kalau nanti, teman-teman parlemen meminta audit khusus, mungkin akan kita lakukan," ujar Qosasi.
Tak hanya perluasan lokasi proyek, Qoasasi menegaskan, pihaknya juga akan melakukan audit investigasi terkait perpanjangan konsesi Jakarta International Container Terminal (JICT) kepada perusahaan asal Hong Kong, Hutchinson Port Holdings (HPH).
"Kita juga melakukan analisa ekonomis. Apakah perpanjangan tersebut menguntungkan rakyat atau tidak. Nanti BPK akan menyampaikan mana hal yang wajar, mana yang tidak," tegasnya.
Dalam rapat Pansus Pelindo akhir Oktober lalu, Menko Kemaritiman Rizal Ramli diminta ungkap beking RJ Lino. Sebagai sosok dikenal blak-blakan, dia memastikan RJ Lino ada "pelindungnya".
"Pasti ada bekingnya. Dia (Lino) sampai berani melakukan pembangkangan. Siapa yang dia (Lino) telepon saat penggeledahan? Siapa yang jauh-jauh telepon Kabareskrim (Komjen Budi Waseso) dari Korea?" ujar Rizal.
Sosok dari Korea penelpon RJ Lino disebut-sebut adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK. Indikasinya, saat itu JK tengah lakukan kunjungan kerja ke Seoul, Korea Selatan pada Agustus lalu. Dia bahkan mengaku menelepon Kabareskrim Polri saat itu, Budi Waseso, terkait pengusutan kasus di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Ingin 50 Juta Warga Pantura Tenggelam, Prabowo: Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Dipercepat
Proyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca SelengkapnyaKepemilikan Lahan Prabowo Ternyata Pernah Dibongkar Jokowi Saat Debat Pilpres 2019
Prabowo memiliki ratusan ribu hektar lahan yang berada di Aceh dan Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi
Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024
Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaKPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaData Pelindo: Jumlah Pemudik Naik Kapal Tahun Ini Sama Seperti Sebelum Pandemi
Hadapi lonjakan pemudik, Pelindo siapkan sarana dan prasarana di pelabuhan Ciwandan sebagai alternatif pelabuhan Merak, Banten.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jasa Pemimpin Terdahulu: Jangan jadi Malin Kundang, Kebaikan Dibalas Pengkhianatan
Prabowo mengingatkan untuk mengakui keberhasilan kinerja para pemimpin terdahulu.
Baca SelengkapnyaJK Buka-Bukaan Asal Usul Lahan 340 Ribu Hektare Prabowo, Dibeli Tunai 150 Juta US Dolar pada 2004
Jusuf Kalla (JK) buka-bukaan awal mula kepemilikan lahan 340 ribu hektare milik Prabowo Subianto di Kalimantan.
Baca SelengkapnyaTanah Seluas 5,911 Meter Persegi Milik Eks Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Andhi Pramono Disita KPK
KPK masih akan mentracing aset lain milik tersangka untuk dijadikan batang bukti dan sebagai bahan eksekusi KPK.
Baca Selengkapnya