BPBD Garut Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa akibat Gempa
Merdeka.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada warga yang menjadi korban akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (3/12) petang. Walau begitu, pihaknya terus melakukan pengecekan di lapangan.
"Tidak ada korban jiwa (akibat gempa Garut). Sampai saat ini kami kami terus melakukan pengecekan di lapangan," kata Satria.
Usai gempa yang menggetarkan Garut, saat ini masyarakat sudah beraktivitas normal kembali. Hal tersebut terjadi di wilayah perkotaan, juga termasuk di utara dan selatan Garut.
"Sementara hasil dari laporan kecamatan dan pemantauan Satpol PP, masyarakat sudah beraktivitas normal kembali, tidak ada hal yang tidak diharapkan," ungkapnya.
Walau begitu, dijelaskan Satria, pihaknya saat ini terus melakukan pemantauan di 42 kecamatan yang ada di Kabupaten Garut. Itu dilakukan untuk memastikan wilayah mana saja yang terdampak dan mengetahui jumlah rumah dan fasilitas lainnya yang rusak akibat gempa.
Diakuinya, dampak gempa memang menyebabkan kerusakan di beberapa kecamatan. "Rata-rata kerusakannya ringan. Setiap info yang masuk akan kita pastikan, karena sementara ini banyak info hoaks yang beredar. Jadi akan kita pastikan dibantu Satpol PP," jelasnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa magnitudo 6,4 kemudian dimutakhirkan jadi 6,1 mengguncang Kabupaten Garut, Sabtu (3/12). Getaran terasa hingga beberapa wilayah di Jawa Barat.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengatakan, gempa itu terjadi pukul 16.49 WIB. Adapun pusat gempa itu berada di barat daya Kabupaten Garut dengan kedalaman 118 kilometer.
"Dalam beberapa menit pertama setelah gempa, parameter gempa dapat berubah dan boleh jadi belum akurat," kata Rahayu di Bandung, Jawa Barat.
Seorang warga Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami luka di kepala akibat gempa yang terjadi pada Sabtu (12/3) petang. Getaran gempa dengan kekuatan magnitudo 6,4 itu menyebabkan genteng rumah berjatuhan dan menimpa kepala korban.
Kapolsek Limbangan Resor Garut, Kompol Remmy Eka Saputra membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan bahwa saat ini korban dengan jenis kelamin perempuan itu sudah mendapatkan perawatan.
"Memang betul ada warga kami yang menjadi korban akibat gempa. Luka di bagian kepala karena tertimpa genteng rumahnya saat gempa. Korban sudah dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan," kata Remmy saat dihubungi melalui sambungan telepon.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa M5,9 di Lebak Rusak Enam Rumah, BPBD Banten: Tidak Ada Korban
Gempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Pulau Bawean Selama 21 Hari
Pemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaUpdate Kerusakan Akibat Gempa Sukabumi: 61 Rumah Warga Bogor di 4 Kecamatan Rusak
Sebanyak 61 rumah warga mengalami kerusakan usai gempa magnitudo 4,6 di Sukabumi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaBayah Banten Kembali Diguncang Gempa Bumi ke Dua Kalinya, Kini 5,1 Magnitudo
Gempa bumi pertama berkekuatan 5,7 magnitudo (update BMKG) mengguncang Banten, Minggu 25 Februari 2024 sekitar pukul 20.07 WIB.
Baca SelengkapnyaGugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi
Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaGempa Sumedang, 3 Wilayah Terdampak Cukup Parah dan Sejumlah Orang Luka-Luka
BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno meluruskan kabar bohong yang menyebut perihal akan adanya gempa bumi susulan dengan kekuatan yang lebih besar.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan
Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaBPBD dan KemenPUPR Siapkan Kolam Rentesi untuk Atasi Banjir Kudus
Air yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca Selengkapnya