Merdeka.com - Pelaku BA dan AI tertangkap di dua tempat berbeda pada Rabu dan Kamis lalu. Mereka dibekuk setelah berencana meledakkan bom lewat paket bom dari Trenggalek, Jawa Timur.

"Rencananya akan digunakan untuk bom di warung remang-remang di Barabba Belopa Kabupaten Luwu. Mereka sudah melakukan survei terhadap sasaran yang akan diledakkan dengan bom tersebut," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie lewat pesan singkat kepada wartawan, Jumat (21/3).

Bom tersebut disita setelah terlebih dahulu polisi memancing dan mengikuti paket kemana arah paket tersebut. Petugas pengiriman pun telah diberitahu terlebih dulu untuk mewaspadai paket tersebut.

"Telah dilakukan penyitaan barang bukti berupa dua buah bom, satu bom pipa, satu bom tupperware di JNE Sengkang Wajo. Saat ini bom sudah ditangani oleh Tim Penjinak Bom (Jibom) Satbrimobda Sulselbar," ujarnya.

BA dan AI diketahui telah terlibat dalam berbagai aksi teror dan merupakan DPO polisi. Mereka terlibat mulai dari pembunuhan hingga pelatihan militer.

"BA juga telah mengikuti pelatihan militer di Poso pada Desember 2013 bersama Santoso dan Sabar Subagyo. Sedangkan AI terlibat pembunuhan 2 anggota Intel Polres Poso (Bripka Andi Sapa dan Aipda Sudirman) di Tamanjeka. Keduanya ikut pelatihan militer di Tamanjeka Poso," kata Ronny lagi.

Pelaku BA ditangkap di Bandara Soekarno Hatta pada saat mendarat dari Makassar pada Kamis (13/3). Kemudian AI ditangkap di SPBU KM 6.5, Jalan P. Natadirja, Kecamatan Gading Cempaka, Kotamadya Bengkulu pada 19 Maret 2014.

Sebelumnya Kapolri telah mengatakan Densus 88 menangkap tiga orang terkait paket bom tersebut. "Paket bom ini sebelumnya gagal digunakan di Surabaya karena situasi tak memungkinkan. Ketiganya ditangkap di Lampung, Bengkulu dan Jakarta " ujar Kapolri di gedung Korps Lalu Lintas Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/3).