Merdeka.com - Bintang Rizki Rahmawati sudah menanggung derita hidrosefalus sejak umur satu bulan. Hidrosefalus adalah penumpukan cairan pada rongga otak atau yang dikenal ventrikel.

Bintang sapaan akrab gadis 8 tahun ini sangat ramah. Terlihat dari gerakan tubuhnya saat tamu berdatangan untuk memberikan bantuan atau sekedar datang menyampaikan belas kasih. Bintang tak bisa berbicara seperti anak seusianya.

Sejak umur satu bulan sampai saat ini Bintang terbaring lemah di rumah kontrakan di Jalan Talang, Gang Talang IV Nomor 17b, Citayam, Depok. Terlalu lama mengidap hidrosefalus membuat tubuh gadis manis ini kurus dan melengkung. Belakangan diketahui Bintang juga kekurangan gizi.

Ria Rahmawati ibu dari Bintang mengatakan, putri sulungnya pernah menjalani operasi saat menginjak umur tiga bulan. Sejak itu dia menggunakan selang kecil yang ditanamkan dari kepala belakang kemudian dihubungkan ke saluran kencing.

Berdasarkan rekomendasi dokter, selang kecil yang tertanam di tubuh Bintang harus diganti secara berkala selama tiga tahun. Namun apa daya karena keterbatasan biaya selang tersebut tidak pernah diganti.

"Sekarang sudah 8 tahun dia masih menggunakan selang ini. Mungkin karena lama tidak diganti selangnya seringkali tersumbat," ujarnya saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (17/6) kemarin.

Setiap pergantian selang, Ria Rahmawati membutuhkan uang sebesar Rp 50 juta. Belum lagi untuk biaya pengobatan lainnya.

Di rumah kontrakan, Bintang hidup bersama ibu dan neneknya. Sang ayah memilih untuk meninggalkan mereka, namun tak tahu apa alasannya. Ria Rahmawati bekerja sebagai asisten rumah tangga, begitu pula neneknya.

Menurut Ria, tak jarang Bintang ditinggal sendirian di kontrakan seukuran 2x3 meter itu jika sang ibu dan nenek pergi mengais rezeki. Terkadang Bintang dititipkan kepada kakak Ria Rahmawati bernama Ali.

Dari Citayam, Depok, Bintang mengetuk pintu hati kita semua. Gadis kecil itu membutuhkan uluran tangan saudara-saudaranya yang masih hidup di belahan bumi ini. Dia membutuhkan biaya operasi pergantian selang serta pengobatan intensif. Di tangan kita semua, Bintang menggantungkan harapan hidupnya.