BNPT sebut Santoso cs hanya preman tanpa ideologi
Merdeka.com - Kelompok Mujahidin Indonesia Timur dipimpin Santoso di Poso, Sulawesi Tengah, hingga saat ini memang belum berhasil ditumpas. Namun, menurut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Santoso dan anak buahnya mulanya hanya preman, dan tidak berjuang berlandaskan ideologi.
"Orang yang pernah menangani Santoso itu mengatakan, Santoso itu kucing kurap, preman. Yang paling berbahaya itu sebenarnya adalah Basri, tangan kanannya," kata Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Polisi Hamidin, saat memberikan pemaparan di depan 60 peserta pelatihan duta damai dunia maya Sulsel 2016, di Hotel Imperial Aryaduta, Makassar, Selasa, (17/5).
Hamidin melanjutkan, Basri bergabung dengan Santoso karena motif dendam. Sebab, beberapa anggota keluarganya meninggal saat konflik di Poso pada 1998 sampai 2001 lalu.
Basri, menurut Hamidin, sebenarnya kegiatan Santoso cs bukan karena motif ideologi. Dilihat dari latar belakangnya, mereka-mereka itu rata-rata adalah bandit. Di bahu Basri, lanjut dia, terdapat tato perempuan bugil.
"Basri pernah kita tangkap tahun 2007 lalu dan ditahan di penjara Ampana. Saya tahu persis dia. Saya intens berkomunikasi dengan dia. Jadi kalau dari sisi kualitas agama, kita bisa ukur dia. Apakah dia seorang ideologis? Tentu tidak," ucap Hamidin.
Hamidin menyampaikan, setelah ditangkap pada 2007, Basri kemudian kabur dari penjara. Menurut Hamidin, motif orang-orang bergabung dengan kelompok teroris itu banyak. Ada karena motif ekonomi, dendam, dan tergantung situasi dialami orang bersangkutan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mengaku sudah siap menghadapi debat kedua capres tersebut.
Baca SelengkapnyaPendeta Niko Njotorahardjo yakni pentingnya seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan dan kekompakan di tengah perbedaan yang muncul.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Bali, NTB, dan NTT, Ganjar-Mahfud memimpin dengan angka 49,6 persen.
Baca SelengkapnyaDua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaNetralitas memiliki prinsip tidak berpihak, bebas dari pengaruh, dan imparsial.
Baca Selengkapnya5 orang petani dikabarkan meninggal dunia akibat tersambar petir saat sedang berteduh di sebuah pondok.
Baca SelengkapnyaFormasi ini bisa diikuti oleh para lulusan pesantren saat mengikuti seleksi CPNS 2024.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan keliling menyerap aspirasi dari berbagai pihak
Baca Selengkapnya