BNPT Luncurkan Buku Panduan Pencegahan Radikalisme untuk BUMN dan Swasta
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme meluncurkan buku pencegahan radikalisme, khusus di BUMN dan swasta. Harapannya agar di masing-masing institusi bisa mengenal masalah radikalisme agar tak menyebar di lingkungan masing-masing.
"BUMN kan ada hampir 150 ya seluruhnya, ini HRD-nya hadir semua di sini dan perusahaan swasta juga bisa merujuk itu. Kita bisa reduksi, kita hilangkan sehingga fokus untuk kepentingan bangsa dan negara untuk membangun negeri ini," kata Kepala BNPT Suhardi Alius di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (10/3).
Mantan Kabareskrim Polri ini enggan menjelaskan berapa banyak yang terindikasi terpapar di BUMN. Menurutnya, semua instansi berpeluang terpapar radikalisme.
"Saya enggak akan uraikan berapa banyak, tapi tentu tugas kita mereduksi itu semuanya. Jangankan itu (BUMN), kan tadi saya sampaikan dalam sambutan, TNI/Polri, ASN saya ada kok. Teman-teman tahu sendiri, enggak usah sebut namanya. Tapi artinya potensi itu juga ada di BUMN, di perusahaan swasta. Nah tugas kita mereduksi itu semuanya," jelas Suhardi.
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud Md menuturkan, peluncuran buku ini sebagai bentuk aktifnya peran negara untuk melakukan pencegahan radikalisme.
"Negara itu sekarang sedang punya tugas serius yaitu memerangi terorisme dan, yang terorisme bersumber dari radikalisme," kata Mahfud.
Menurut dia, dengan pencegahan, lalu penindakan, penyelesaian itu deradikalisasinya.
"Nah ini memberi panduan sederhana kepada kaum profesional, kepada BUMN, dan perusahaan swasta, nanti kita kasih panduan seperti ini," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra (Liputan6.com)
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir bandang itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu.
Baca Selengkapnyafanatisme perlu dinetralisir dengan mengingatkan bahwa Pemilu hanyalah alat untuk memilih bukan untuk memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaPeringatan ini menjadi bagian dari upaya PBB untuk menghapuskan pemotongan kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaDi tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca Selengkapnya