Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPT: Butuh solusi politik untuk berantas terorisme

BNPT: Butuh solusi politik untuk berantas terorisme teroris. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai tidak terima jika maraknya kasus terorisme yang terjadi akhir-akhir ini karena gagalnya program deradikalisasi. Menurut dia, permasalahan teroris terjadi karena Undang-Undang yang tidak tegas.

Ansyaad mengatakan, teroris yang menggunakan metode bom bunuh diri sangat sulit dicegah. Sebabnya, mereka bertindak di luar akal sehat, sehingga sulit dideteksi.

"Bunuh diri cari mati, tidak ada yang bisa cegah orang cari mati, tidak mungkin terjangkau dengan deradikalisasi," kata Ansyaad disela-sela rapat kerja dengan Komisi III DPR, Jakarta, Senin (10/6).

Dia menuturkan, teroris yang menggunakan metode bom bunuh diri sangatlah militan dan sulit untuk dicegah.

"Begitulah militannya teroris di luar perhitungan akal sehat," imbuhnya.

Dia menjelaskan, para teroris yang mayoritas dilakukan oleh anak muda terjadi karena begitu bebasnya tokoh-tokoh yang menyebar kebencian di dalam masyarakat. Bahkan, lanjut dia, hal itu dilakukan secara terbuka tanpa sembunyi-sembunyi.

"Solusinya bukan di lapangan tapi di atas, ada kelompok orang yang tiap hari kerjanya menyebar kebencian, permusuhan terhadap negara, pilar bangsa dan itu tidak sembunyi-sembunyi, itu bahkan terang-terangan. Bahkan di forum keagamaan, mengatasnamakan kegiatan keagamaan, itu yang paling sulit," katanya.

Selain itu, kata dia, ada sekelompok orang yang melakukan propaganda terhadap para anak muda dalam menebar kebencian kepada negara dan para pejabat publik. Namun, hal itu tidak bisa ditindak karena tak ada Undang-Undang yang mengatur.

"Bahkan nulis buku, di internet, paling tidak ada 5 paling aktif seperti negara tidak ada harganya negara kafir. Bahkan mohon maaf anggota DPR MPR yang muslim dianggap sudah murtad semua, pandangan ini dipropagandakan sehingga memberikan semangat anak muda sampai bunuh diri," imbuhnya.

Oleh karena itu, dia meminta agar ada ketegasan dari para pembuat kebijakan untuk mengkategorikan kelompok-kelompok seperti itu sebagai sebuah perlawanan kepada negara atau seorang pahlawan.

"Harus ada ketegasan posisi kita, harus ada kepastian, itu penjahat atau pahlawan, kalau tidak anggota kami kesulitan," tutur dia.

Solusi politik, lanjut dia, sangat perlu dilakukan untuk memberantas terorisme di Indonesia. Karena, hal ini sangat membantu penegakan hukum bagi aparat di lapangan.

"Ini solusi di atas, solusi politik perlu ada ketegasan, kita sepakat ini kejahatan, tapi di lapangan ini tidak ada dasar hukum," tandasnya.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
21 Agustus Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme, Berikut Sejarahnya
21 Agustus Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme, Berikut Sejarahnya

Aksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Beri Solusi Cepat untuk Petani
Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Beri Solusi Cepat untuk Petani

Nana menyebutkan petani saat ini menghadapi tantangan yang besar, seperti dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Bersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror
Bersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror

Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.

Baca Selengkapnya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Komjen Polri 'Pembasmi Teroris' Dianugrahi Bintang Mahaputra Pratama oleh Jokowi, ini Sosoknya
Pensiunan Komjen Polri 'Pembasmi Teroris' Dianugrahi Bintang Mahaputra Pratama oleh Jokowi, ini Sosoknya

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.

Baca Selengkapnya