BNN tes urine sopir angkutan mudik di Sumut
Merdeka.com - Para sopir angkutan mudik di sejumlah terminal di Sumatera Utara menjalani tes narkotika, alkohol dan kesehatan sebelum berkendara. Sebagian di antaranya tidak diperkenankan bertugas karena urine-nya mengandung senyawa ganja.
Di Terminal Amplas, tes narkotika dilakukan petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara. Tes alkohol, tekanan darah dan gula darah dilakukan pihak Departemen Kesehatan. Sementara itu tim kesehatan dari Kesdam I/Bukit Barisan menyediakan konsultasi kesehatan serta membagikan vitamin dan obat kepada para sopir.
"Tes urine ini kita lakukan untuk mengamankan arus mudik. Frekuensi berkendara yang meningkat kita khawatirkan meningkatkan potensi jatuhnya korban hanya karena sopir terlibat narkotika," kata Kepala BNN Provinsi Sumut Kombes Pol Rudi Trenggono di Terminal Amplas, Kamis (24/7).
Menurut dia, sopir yang terlibat narkoba membahayakan lalu lintas. Sebab, narkoba itu digunakan mengganggu persepsi ruang dan waktu, sehingga kendaraan yang sudah dekat dapat terlihat jauh dan kendaraan yang melintas cepat terlihat bergerak lambat.
Rudi berharap, pemilik bus dan perusahaan angkutan lebih peduli dengan tes narkoba dan tes kesehatan yang dilakukan. "Pemilik harus lebih peduli, karena jika terjadi sesuatu yang rugi mereka juga," sambung Rudi.
Di antara sejumlah sopir yang menjalani tes urine, terdapat beberapa orang yang diduga menggunakan ganja. Setelah urinenya dites dengan Drug Test Panel, petugas menemukan tetrahydrocannabinol (THC), senyawa kimia yang terdapat dalam ganja.
Sopir yang kedapatan positif narkoba ini tidak diperkenankan berkendara dan harus menjalani konsultasi dengan petugas yang sudah disiapkan. "Mereka yang positif kita beri pemahaman, bahwa sopir bisa direhabilitasi. Selama ini, banyak yang menolak direhabilitasi karena memikirkan biaya. Kita yakinkan, jika ada kemauan, mereka bisa direhab secara gratis dan tetap menjalani rawat jalan," sambung Rudi.
Tes urine ini akan dilaksanakan selama arus mudik dan arus balik Lebaran di sejumlah terminal di Sumatera Utara. Selain itu, BNN juga memilih lokasi di lintasan tertentu untuk menghentikan sopir dan mengambil sampel urinenya. "Begitu sopir didapati positif menggunakan narkoba, tidak kita perkenankan berkendara," jelas Rudi.
Selain tes urine dan kesehatan, petugas Dinas Perhubungan juga mengecek kelayakan bus yang akan digunakan para sopir. Mereka memeriksa rem, ban, lampu sign dan kelengkapan kendaraan lainnya, seperti martil pemecah kaca. Bus yang sudah dinilai layak dipasangi stiker dan dibenarkan berangkat.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhub Akui Sulit Kendalikan Arus Mudik di 3 Lokasi Ini
Menhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu 2024, Polres Kampar Tes Urine Seluruh Personel
Puluhan polisi cek kesehatan dengan mengikuti tes urine
Baca SelengkapnyaTes Urine Sopir Bus, Terminal Kampung Rambutan Gandeng BNNP
"Untuk pemeriksaan dari urine pengemudi khususnya untuk mengetes, apakah ada terdapat pengemudi yang memakai obat-obatan terlarang," kata Yulza
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melihat Cara Orang Baduy Mencuci Muka, Sabunnya Pakai Daun Ini
Sabun khas warga Baduy diketahui berasal dari tumbuhan alami, dan berfungsi untuk membersihkan muka.
Baca SelengkapnyaPantun Lucu Bikin Ngakak sampai Sakit Perut, Dijamin Menghibur
Jika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.
Baca SelengkapnyaTes Urine Negatif Narkoba, Ayah Banting Anak hingga Meninggal di Penjaringan Terancam Dijerat UU Perlindungan Anak
Hasil tes urine menjadi bukti kuat tindakan tersangka dilakukan secara sadar.
Baca SelengkapnyaArus Mudik, Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes di Pos Kesehatan dan Tempat Wisata
Pemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan (nakes) untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaMenhub Minta Sopir Truk 3 Sumbu Tahan Diri Jangan Melintas Saat Arus Balik
Budi menjelaskan pentingnya pembatasan truk tiga sumbu, karena bisa berdampak kemacetan.
Baca SelengkapnyaDitinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca Selengkapnya