BNN Sebut Pandemi Covid-19 Tidak Kurangi Pasokan Narkoba ke Indonesia
Merdeka.com - Situasi sulit di tengah pandemi Covid-19 ternyata tidak mengurangi penyalahgunaan narkoba. Penyelundupan dan peredaran barang haram itu terus terjadi.
"Ini dibuktikan dengan beberapa waktu belakangan ini. Sedemikian banyaknya penangkapan dan penyitaan yang dilakukan aparat terkait, baik kepolisian, Bea Cukai, Angkatan Laut, dan unsur-unsur lain, dan tentu saja BNN," kata Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Arman Depari di Medan, Senin (29/6).
Banyaknya pasokan dari luar negeri ke Indonesia, memunculkan dugaan permintaan dari masyarakat juga meningkat. "Artinya kalau pasokan meningkat, (berarti) permintaan meningkat, maka jumlah pemakai dan pecandu juga meningkat," beber Arman.
Salah satu bukti tingginya frekuensi penyelundupan narkoba ini juga diketahui dari penggagalan upaya peredaran 37 bungkus atau sekitar 40 Kg sabu-sabu yang dilakukan BNN dan Bea Cukai akhir pekan kemarin. Beberapa hari sebelumnya, sindikat yang sama juga dipergoki polisi dan Bea Cukai membawa 165 Kg sabu-sabu dari Malaysia ke perairan Aceh. Namun mereka membuang narkoba itu ke laut dan tidak ditemukan lagi.
"Dari jarak waktu yang sangat singkat itu bisa kita simpulkan aktivitas sindikat narkoba baik internasional dan lokal ini tidak pernah berhenti di tengah situasi sulit, karena dunia dan Indonesia dilanda pandemi Covid-19, mereka tetap melaksanakan kegiatannya dan tidak peduli banyaknya korban," sebutnya.
Arman mengatakan, tingginya angka penyalahgunaan narkoba ini harus menjadi perhatian semua pihak, karena sasarannya adalah anak-anak muda. Bonus demografi yang dimiliki Indonesia tidak boleh malah menjadi bencana jika generasi penerus menjadi pencandu barang haram itu.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPenyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaTahun Depan, KRL Jabodetabek Ditargetkan Bisa Angkut 1,2 Juta Penumpang per Hari
Angka ini diperkirakan naik seperti sebelum pandemi covid-19.
Baca Selengkapnya