Merdeka.com - Jumlah pasien rehabilitasi narkoba yang melarikan diri Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido, Desa Wates, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Selasa (2/9) malam kemarin ternyata berjumlah 35 orang. Informasi tersebut dipaparkan oleh Kabag Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumirat.

"Pasien yang kabur pada pukul 19.30 WIB kemarin itu jumlahnya 35 orang, dan kabur lewat gerbang utama," ungkap Sumirat saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (3/9).

Menurut Sumirat dari 35 orang yang melarikan diri, 33 orang telah kembali ke Balai Rehabilitasi BNN yang berada di Lido tersebut tanpa adanya paksaan.

"Mereka keluar dari rehabilitasi kemudian mereka kembali dengan sendirinya tanpa dipaksa oleh petugas Balai Rehabilitasi di Lido. Saat ini yang sudah kembali sejumlah 33 orang," ujar Sumirat.

Sumirat mengatakan dari seluruh pasien yang melarikan diri masih terdapat dua orang yang masih belum kembali dan masih dalam pencarian petugas balai rehabilitasi. Menurut Sumirat, untuk mengetahui lokasi di mana kedua pasien tersebut sekarang pihaknya akan berkoordinasi dengan keluarga supaya kedua orang tersebut mau kembali dan melanjutkan rehabilitasi yang belum selesai.

"2 Orang masih kita cari. Kita juga akan berkoordinasi dengan keluarga 2 orang itu agar mengetahui dimana lokasi mereka. Biasanya kan kalau kabur tidak jauh dari keluarganya sehingga mereka bisa dibujuk untuk mau kembali ke rehabilitasi," kata Sumirat.

Sumirat pun menyesalkan adanya kejadian pasien rehabilitasi yang kabur semalam. Menurutnya petugas penjagaan yang ada di balai rehabilitasi BNN di Lido jumlahnya tidak sebanding dengan pasien yang sedang direhabilitasi di dalam sana.

"Mereka dari 35 orang ini pasti ada yang mengajak untuk keluar sehingga mereka berhasil melarikan diri dengan bergerombol seperti itu. Ditambah petugas tidak sebanding dengan jumlah pasien di dalam sehingga mereka sendiri mungkin keteteran dalam menanganinya," kata Sumirat.

Sumirat sendiri mengatakan bahwa 33 orang yang telah kembali tersebut tidak dengan penjemputan oleh petugas, melainkan mereka kembali dengan sendirinya ke balai rehabilitasi tersebut.

"Karena mereka sadar mereka belum sembuh makanya mereka balik lagi dengan sendirinya ke balai rehabilitasi," pungkas Sumirat.