BMKG: Ada 4 penyebab cuaca ekstrem di Semarang
Merdeka.com - Prakirawan Cuaca Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Semarang, Rosyidah mengatakan, cuaca ekstrem yang melanda warga Kota Semarang telah mengakibatkan aktivitas warga setempat terganggu. Menurut dia, ada tiga penyebab utama temperatur udara di Ibukota Jateng itu naik selama musim kemarau tahun ini.
"Yang pertama karena posisi matahari sejak seminggu terakhir memang berada tepat di garis katulistiwa. Secara otomatis, hal ini membuat sinar matahari langsung mengenai sebagian warga di Indonesia bagian barat khususnya Kota Semarang," kata Rosyidah, kepada merdeka.com, di Semarang Jawa Tengah, Rabu (1/10).
"Nah, posisi matahari ini sejak kemarin terpantau bergerak di arah selatan Pulau Jawa sehingga suhu udaranya cenderung lebih panas dibandingkan wilayah lainnya," lanjut Rosyidah.
Penyebab lainnya, kata Rosyidah, tingginya temperatur udara kota karena saat ini sedang memasuki puncak musim kemarau panjang. Kondisi semacam ini, membuat langit cerah berawan dengan posisi matahari tepat berada di atas kepala. Tak hanya itu saja, cuaca ekstrem juga dipicu kepadatan penduduk di Semarang serta tingginya gas buang emisi kendaraan.
Rosyidah menyebut, selain Semarang daerah lainnya yang terkena cuaca ekstrem mayoritas berada di garis Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura) sedangkan wilayah tengah macam Tegal maupun sebagian Surakarta suhu udara masih lebih rendah.
"Tapi yang jelas hal diatas yang membuat cuaca ekstrem melanda Semarang. Untuk dampak badai tropis Kalmeigi, kami rasa tidak terlalu berpengaruh di daratan karena imbasnya hanya di atas perairan laut lepas," urainya.
Meski demikian, memasuki tanggal 1 Oktober tepat pukul 12.00 WIB siang tadi suhu udara di Semarang terpantau berangsur menurun. BMKG Semarang mencatat, temperatur udara berada pada kisaran angka 34,4 derajat celcius dengan tingkat kelembapan udara 47 derajat.
"Hal ini tentu menjadi kabar bagus bagi warga setempat setelah seminggu berturut-turut suhu udaranya meninggi sampai kisaran angka 35,6 derajat bahkan sempat mencapai 36 derajat," terang Rosyidah.
Penurunan suhu udara tersebut, karena kini diprediksi sedang memasuki peralihan musim atau pancaroba. Adapun awal musim penghujan diperkirakan jatuh pada awal November mendatang.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada! Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Jakarta pada 8-14 Maret 2024
Jakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang
Baca Selengkapnya9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya
Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penjelasan BMKG Banjir Kepung Kota Semarang Masuk Kategori Cuaca Ekstrem
Banjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaFOTO: Penampakan Awan Gelap Selimuti Langit Jakarta yang Diprediksi BMKG Bakal Ada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaPrakiraan Cuaca Jakarta Sabtu Pagi hingga Malam
Laman resmi BMKG menunjukkan wilayah Jakarta yang akan mengalami hujan
Baca SelengkapnyaBMKG: 12 Daerah Berstatus Siaga-Waspada Cuaca Ekstrem
BMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaCuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir
Penyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaIni Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang
Cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca Selengkapnya