Blokir situs Islam, pemerintah dikritik PKS sampai disebut bak begal
Merdeka.com - Pemblokiran 19 situs Islam oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berbuntut panjang. Pasalnya, para pengelola dan jajaran redaksi situs Islam tersebut mengadu ke Komisi I DPR, kemarin.
Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya itu, para pengelola dan jajaran redaksi situs Islam yang dblokir mengadu atas sikap pemerintah yang dinilainya memberangus kebebasan berekspresi tersebut.
Apalagi, menurut mereka, pemerintah tak memberikan pemberitahuan terlebih dahulu sebelum melakukan pemblokiran. "Ya ini ibarat kalau orang kerja enggak ada SP-1 dan SP-2 jadi main pecat-pecat saja," kata Dewan Redaksi voa-islam.com, Aendra Medita, di ruang rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/4).
Sementara, Ketua Badan Pengurus Pusat HAM Islam (PUSHAMI) Muhammad Hariadi Nasution menilai sikap pemerintah adalah upaya memberangus ajaran dakwah melalui media online. Mereka juga siap melakukan perlawanan atas pemblokiran tersebut.
"Jadi media Islam ingin diberangus, tujuannya menghilangkan dakwah di muka bumi, ingin meredupkan cahaya Allah. Kami tidak akan tinggal diam, kami akan lawan," katanya di tempat yang sama.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya menilai, pemerintah terburu-buru melakukan pemblokiran. Menurut politikus Golkar ini, pemerintah seharusnya mengkaji lebih dahulu secara dalam sebelum melakukan pemblokiran.
"Walaupun kami mendukung sikap pemerintah untuk menjaga stabilitas keamanan tapi kami sesali sikap pemerintah yang tidak melakukan pengkajian dahulu dan tidak menspesifikkan apa dan bagaimana situs yang dianggap menyebar paham radikalisme," kata Tantowi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaDulu AHY Kritik IKN Sita Anggaran Negara, Usai Jadi Menteri Puja Puji
AHY resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR/BPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaGus Halim: Jokowi Titip Salam ke Cak Imin, Apresiasi Pencapaian Raihan Suara PKB
Jokowi mengapresiasi pencapaian diraih PKB di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaHasto Blak-blakan Tuding Jokowi Bakal Rebut Partai Golkar, Begini Respons Airlangga
Peristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca SelengkapnyaDewas KPK Gelar Sidang Perdana 3 Pelanggaran Etik Firli Bahuri Hari Ini
Dewas KPK memutuskan bukti dugaan etik Firli Bahuri sudah cukup untuk disidangkan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJokowi di Harlah Muslimat NU: Jangan Gara-Gara Pemilu, Sesama Tetangga Tidak Saling Sapa
"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJadi Ahli di MK, Faisal Basri Ungkap Mobilisasi Bansos Ugal-Ugalan Libatkan 3 Menteri Jokowi
Faisal paparkan 'Bansos Menjelang Pemilu 2024 Sangat Ugal-Ugalan untuk Memenangkan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya