Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bilang 'tak jelas' akhirnya Menteri Tedjo dimarahi Jokowi

Bilang 'tak jelas' akhirnya Menteri Tedjo dimarahi Jokowi Tedjo Edhy Purdijatno. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdijatno menjadi sorotan publik, bukan dari kinerja melainkan komentarnya yang menyinggung masyarakat Indonesia. Di tengah kemelut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri, Tedjo bukan meredam suasana justru menjadi pemantik kemarahan publik atas pernyataannya.

Saat itu, Tedjo ikut berkomentar soal kisruh KPK vs Polri. Dia menyebut sikap dari Abraham cs yang mengajak masyarakat untuk ikut mendukung KPK dalam pembebasan Bambang Widjajanto dinilai tidak baik. Namun, sialnya politikus NasDem ini mengatakan masyarakat yang ikut berpartisipasi memberi dukungan ke lembaga antirasuah itu merupakan 'rakyat tidak jelas'.

Sontak publik yang merasa dihina mengecam sikap dari Menkopolhukam, berbagai pihak menyampaikan kemarahannya dengan melaporkan Tedjo ke Mabes Polri. Mulai menjadi sorotan, pihak Istana pun mulai merasa geram dengan sikap salah satu menteri di kabinetnya ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun lantas mengingatkan Tedjo, berikut rentetan cerita Tedjo saat mengatakan pendukung KPK rakyat tidak kelas sampai akhirnya dimarahi Jokowi yang dirangkum merdeka.com:

Menteri Tedjo sebut pendukung KPK rakyat tidak jelas

Perselisihan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri terus bergulir, terlebih ditangkapnya wakil ketua KPK Bambang Widjajanto oleh Bareskrim Polri. Dukungan dari warga ke KPK terus berdatangan, gedung KPK pun dipenuhi oleh pendukung lembaga antirasuah ini, dimana mereka mengecam penangkapan itu dan meminta Bambang dibebaskan.Menanggapi hal itu, Menteri Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdijanto bukan meredam suasana yang sedang panas malah membakar amarah rakyat. Di komplek Istana kepresidenan, Tedjo mengkritik sikap Abraham cs yang mengajak rakyat untuk mendukung KPK.Menurutnya ajakan kepada rakyat untuk membebaskan Bambang tidak baik bahkan dia menyebut elemen masyarakat yang memberi dukungan ke KPK adalah rakyat tidak jelas."Pertemuan kemarin di KPK maupun pertemuan di polri kan diharapkan tidak terjadi suatu pernyataan-pernyataan yang menyudutkan apalagi menyatakan ingin... Pokoknya anulah... Tidak boleh seperti itu. Harus menenangkan. Jangan membakar-bakar massa, mengajak rakyat 'ayo rakyat, kita ini' enggak boleh begitu itu. Itu suatu pernyataan sikap yang kekanak-kanakan. Berdiri sendiri, kuat dia. Dia akan didukung, konstitusi mendukung, bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu. Konstitusi yang mendukung," kata Tedjo di kompleks Istana kepresidenan, Jakarta, Sabtu (24/1) lalu.Padahal, kata Tedjo, dalam pertemuan di Istana Bogor, Presiden Jokowi telah mengingatkan KPK dan Polri agar menjaga suasana agar tidak bertambah panas. "Jangan ada gerakan-gerakan massa, ternyata masih ada. Ini yang kita sayangkan sebagai penanggung jawab keamanan negara, koordinatornya saya agak menyayangkan. Harusnya itu tidak terjadi. Boleh asal tertutup, silakan. Jangan semua di depan media tersebar luas. Tidak baik, kekanak-kanakan," cetus Tedjo.

Rakyat kecam pernyataan Menteri Tedjo

Ucapan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno yang mengatakan pendukung KPK adalah rakyat tak jelas banyak menuai kritik. Kritik pedas kepada politikus NasDem itu bukan hanya dari kalangan profesional saja, melainkan masyarakat luas.Di jejaring sosial Twitter, Menteri Tedjo di-bully habis-habisan. Netizen mengolok-olok Tedjo karena dinilai tak pantas seorang menteri mengucapkan kata 'rakyat tak jelas'."Krn sikap penguasa yg tedjo, rakyat bergerak. Mereka dituduh tedjo oleh Menteri Tedjo. Pdhal akar semua ini ya ketedjoan sikap pemerintah," tulis akun Twitter @PoncoWijaya."Duh tv gue antenanya tedjo banget nih, gambarnya renyek," tulis @millyshafiq."Ada pepatah "The good man speak well". Dlm kasus Menkopolhukam, dia jelas bkn org baik. Omongan dia menyakiti hati rakyat #Tedjo," ucap @almubarak."Udah tahu Tedjo tapi kok diangkat jadi Menteri? :)" tulis @IndraYunadi.Tak sampai disitu, beberapa pihak juga mengecam pernyataan Tedjo semisal, Direktur Pukat (Pusat Kajian Anti Korupsi) UGM, Zaenal Arifin Muchtar, yang mengatakan statement tersebut membuatnya bertanya-tanya, rakyat tidak jelas mana yang dimaksud oleh Menteri Tedjo."Kalau Pak Menteri bilang pendukung KPK rakyat yang nggak jelas, berarti kita itu yang nggak jelas. Padahal di sini kita itu jelas, ada bu rektor UGM, ada yang lainnya, itu nggak jelas?" katanya dalam pernyataan sikap bersama akademisi di Yogya di Balairung UGM, Minggu (25/1)Dia pun balas menyindir Menteri Tedjo dengan mengatakan akan membelikan kaca supaya dia bisa berkaca. "Yuk mari ramai-ramai belikan dia kaca biar dia bisa berkaca bahwa kepada siapa dia seharusnya mengabdi," sindirnya.

Menteri Tedjo dilaporkan ke Bareskrim

Delapan advokat yang mengatasnamakan diri sebagai aktivis pemberantasan korupsi melaporkan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno ke penyidik Bareskrim Mabes Polri, Jakarta. Tedjo dilaporkan terkait ucapannya yang menyebut masyarakat pendukung Komisi Pemberantasan Korupsi 'rakyat tak jelas'."Laporin Pak Tedjo, pasal 310 dan 311 KUHP," kata salah satu pelapor Azas Tigor Nainggolan saat mau memberikan laporan di pelataran Bareskrim Mabes Polri, Senin (26/1).Azas mengatakan, sebagai seorang menteri, Tedjo tak layak berucap demikian. Mewakili masyarakat yang kecewa dengan ucapan politikus NasDem tersebut, Azas menilai ocehan Tedjo menghina masyarakat."Kami menganggap Pak Tedjo itu sebagai menteri telah melakukan penghinaan terhadap rakyat Indonesia. Sesuai dengan pernyataan beliau yang mengatakan rakyat indonesia yang di KPK yang mendukung KPK itu rakyat tidak jelas," ucapnya.Menurut Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) ini, ucapan Tedjo sama dengan yang dilakukan oleh Mahasiswi S2 UGM Florence Sihombing, yang menghina warga Yogyakarta pada Agustus 2014 silam. Melihat kesamaan itu, maka dia meminta pihak polisi segera menindaklanjuti laporan pihaknya tersebut."Jadi, kami akan laporkan itu kepada Bareskrim Mabes Polri agar ditindaklanjuti, tapi kami biarkan polisi yang menentukan pidananya seperti apa. Tapi menurut analisis kami ini sebuah penghinaan sama saja seperti waktu di Yogja polisi sigap langsung," ujarnya.

Memperkeruh suasana, Menteri Tedjo diminta mundur

Pernyataan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno yang menyebut para pendukung KPK sebagai rakyat yang tak jelas terus mendapat kecaman. Puluhan mahasiswa Solo raya yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menuntut Tedjo untuk mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam. Tuntutan tersebut mereka serukan dalam aksi demonstrasi di Bundaran Tugu Kartasura, Jalan Solo-Semarang, Selasa (27/1) siang. Selain berorasi, salah satu mahasiswa juga mengenakan kostum pocong serta membawa beberapa poster yang bernada kecaman kepada Menteri Tedjo. Poster tersebut antara lain berbunyi; 'Save rakyat Indonesia, Presiden harus bersikap tegas' dan 'bersihkan Polri dari mafia'."Kostum pocong ini sebagai bentuk kemarahan kami terhadap pernyataan Menko Polhukam yang menyebut pendukung dan aktivis di Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) adalah orang-orang yang tidak jelas," ujar koordinator aksi Agus Muslim.Dalam orasinya mahasiswa juga menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bertindak tegas kepada Menteri Tedjo yang pernyataannya sangat memihak terhadap salah satu institusi."Kami meminta Jokowi bertindak tegas kepada Menko Polhukam atas pernyataannya. Tedjo harus diturunkan dari jabatannya," teriak salah satu peserta aksi.Para mahasiswa menganggap pernyataan Tedjo semakin memperkeruh suasana konflik antara KPK dan Polri. "Pernyataan Tedjo makin memperkeruh suasana. Dia seharusnya seharusnya sadar jabatannya sebagai menteri, bukan politisi partai. Pernyataan Tedjo sangat tidak pantas diucapkan seorang menteri. Kami menuntut Tedjo diturunkan dari jabatannya sebagai menteri," pungkas Ketua Umum PMII Sukoharjo, David Zainudin.

Jokowi perintahkan Menteri Tedjo meluruskan kata rakyat tidak jelas

Komentar-komentar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdijatno kerap menjadi bumerang bagi dirinya, pun pemerintah. Bahkan, komentar Tedjo membuat dirinya dilaporkan ke Bareskrim Polri.Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah memberikan masukan kepada Menko Polhukam agar meluruskan pernyataan-pernyataannya. Menurut JK, Jokowi meminta agar Tedjo menggunakan istilah yang mudah dipahami oleh masyarakat."Tentu presiden sudah memberikan suatu nasihat-nasihat, suatu apa itu agak diluruskan yang baik, istilah-istilah yang katakanlah mungkin terlalu dipahami tidak sesuai tentu jangan dipergunakan. Sudah berikan pandangannya," kata JK di kantornya, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (27/1).JK juga mengaku sudah memberikan pasukan kepada mantan KSAL tersebut agar menggunakan kosa kata yang sesuai dalam memberikan komentar. "Saya juga sudah memberikan pandang ke Pak Tedjo untuk memakai istilah-istilah yang lebih sesuai lah," ujar JK.Sebelumnya, Tedjo ikut berkomentar soal kisruh KPK vs Polri. Dia menyebut jika tak baik mengerahkan massa untuk mendukung KPK agar Bambang Widjojanto dibebaskan dari Bareskrim Polri."Jangan membakar-bakar massa, mengajak rakyat, ayo rakyat, kita ini, enggak boleh begitu. Itu suatu pernyataan sikap yang kekanak-kanakan. Berdiri sendiri, kuat dia. Dia akan didukung, konstitusi mendukung. Bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu, konstitusi yang mendukung," kata Tedjo.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat

Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat

Baca Selengkapnya
Jokowi: Terima Kasih TNI-Polri Pemilu Berjalan Aman Meski Ada Dinamika &  Riak-riak Kecil

Jokowi: Terima Kasih TNI-Polri Pemilu Berjalan Aman Meski Ada Dinamika & Riak-riak Kecil

"Saya ingin menyampaikan ucapan terima masih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah menjamin keamanan," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK

Jokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK

Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.

Baca Selengkapnya
Kembali Diajak Kunker Presiden, AHY: Saya Salut Betul dengan Pak Jokowi, Selalu Luangkan Waktu Sapa Rakyat

Kembali Diajak Kunker Presiden, AHY: Saya Salut Betul dengan Pak Jokowi, Selalu Luangkan Waktu Sapa Rakyat

Jokowi mengajak sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Salah satunya AHY.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Penyebab Beras Langka dan Harga Melejit

Jokowi Ungkap Penyebab Beras Langka dan Harga Melejit

Beras saat ini langka dan harganya sangat melejit.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Presiden Boleh Berkampanye, Boleh Memihak!

Jokowi: Presiden Boleh Berkampanye, Boleh Memihak!

Begitu juga dengan menteri disebut Jokowi boleh berkampanye

Baca Selengkapnya
Kumpulkan Menteri di Istana, Jokowi Minta Jaga Kondisi Jelang Pemilu 2024

Kumpulkan Menteri di Istana, Jokowi Minta Jaga Kondisi Jelang Pemilu 2024

Jokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.

Baca Selengkapnya