Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bikin Berita Korupsi Masjid Sriwijaya, Pemred di Palembang Diancam Disiram Air Keras

Bikin Berita Korupsi Masjid Sriwijaya, Pemred di Palembang Diancam Disiram Air Keras Pemred di Palembang Diancam Disiram Air Keras. Irwanto

Merdeka.com - Pemimpin Redaksi Harian Suara Nusantara dan Koransn.com, Agus Harizal mendapat ancaman kekerasan oleh seseorang tak dikenal. Ancaman itu diduga buntut pemberitaan terkait kasus korupsi Masjid Sriwijaya.

Didampingi Ketua Pembelaan Wartawan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Oktaf Riadi, Agus melapor ke Polda Sumatera Selatan.

Laporan diterima Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumsel dengan bukti laporan Nomor STTP/43/III/2022 Subdit V/Ditreskrimsus Polda Sumsel.

Agus menuturkan, ancaman itu ia terima setelah memuat berita berjudul 'NPHD Masjid Sriwijaya yang Ditandatangani Akhmad Najib Melanggar Undang-Undang' (https://koransn.com/nphd-masjid-sriwijaya-yang-ditandatangani-akhmad-najib-melanggar-undang-undang/) dari hasil persidangan di Pengadilan Tipikor PN Palembang, Selasa (22/3). Di sidang, Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Tinggi Sumsel menghadirkan ahli.

Ancaman tersebut dikirimkan pelaku melalui pesan WhatsApp miliknya yang mengancam akan melakukan penyiraman terhadapnya dengan air keras. Sebagai barang bukti, dirinya menyerahkan nomor pelaku kepada polisi.

"Saya dapat ancaman disiram air keras diduga karena pemberitaan soal korupsi Masjid Sriwijaya," ungkap Agus saat melapor ke Polda Sumsel, Rabu (23/3).

Polisi Didesak Usut Tuntas

Ketua Pembelaan Wartawan PWI Pusat Oktaf Riadi mendesak polisi mengusut tuntas kasus ini, mulai dari pelaku pengancaman hingga otaknya. Menurut dia, pelaku merupakan orang suruhan yang tak terima dengan pemberitaan media tersebut dalam mengangkat kasus tersebut.

"Ancaman ini sangat mengerikan. Kami yakin yang mengancam orang suruhan, pesuruhnya tidak terima berita itu dimuat," kata Oktaf.

Dikatakan, ancaman tersebut bukan hanya dialami korban secara pribadi tetapi juga mengancam keselamatan wartawan lain di Sumsel. Pihak yang keberatan dengan sebuah berita dapat mengajukan hak jawab, hal tolak, dan hak koreksi.

"Bukan main ancam mengancam, ada prosedurnya. Dewan Pers akan memberikan sanksi tegas jika media melakukan pelanggaran atau enggan memfasilitasi hak jawab," kata dia.

"Karena itu, kami minta polisi mengungkap kasus ini, tangkap pelaku dan otak pengancaman," tegasnya.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang Prawira Maulana menegaskan, organisasi yang dipimpinnya mengutuk aksi pengancaman dan mendesak penegak hukum mengusut kasus ini hingga tuntas.

Menurut dia, pengancaman ini jelas perbuatan pidana dan upaya menghalangi kerja-kerja jurnalistik yang dijamin oleh UU Pers Nomor 40 Tahun 1999.

"AJI Palembang meminta kepada masyarakat menghormati kerja-kerja jurnalistik. Tugas jurnalis adalah memberikan informasi bagi kepentingan publik juga," ujarnya.

"Kami mendesak polisi segera mengusut kasus ini. Ini sangat penting bagi terjaganya kemerdekaan pers dan juga memberikan keadilan," sambung dia.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, laporan segera ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan. Jika terbukti, pelaku dapat dikenakan Pasal 29 ayat (1) Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Laporan sudah kami terima dan segera diproses," kata Supriadi.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar

Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar

1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang

Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang

Kisah perjalanan seorang pengusaha sukses asal Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Ketua Lembaga Dakwah PBNU Gus Aab Kecelakaan di Tol Ngawi, Sopir Meninggal

Ketua Lembaga Dakwah PBNU Gus Aab Kecelakaan di Tol Ngawi, Sopir Meninggal

Saat itu, Gus Aab dalam perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta untuk menghadiri Konbes NU.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dilaporkan Hilang, Siswi SD di Bandung Akhirnya Ditemukan, Ternyata Dibawa Teman Pria

Dilaporkan Hilang, Siswi SD di Bandung Akhirnya Ditemukan, Ternyata Dibawa Teman Pria

Dia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
4 Pemukul Jemaah Salat Subuh di Masjid Smansa 81 Rajawali Makassar Ditangkap, Apa Motifnya?

4 Pemukul Jemaah Salat Subuh di Masjid Smansa 81 Rajawali Makassar Ditangkap, Apa Motifnya?

Pisau yang dipakai pelaku WK, berasal dari pelaku MZ.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Begini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres

Begini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres

Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.

Baca Selengkapnya
Berani-beraninya Perwira Berpangkat Iptu Tiba-tiba Berhentikan Jenderal Bintang 2 Polri, Ada Apa?

Berani-beraninya Perwira Berpangkat Iptu Tiba-tiba Berhentikan Jenderal Bintang 2 Polri, Ada Apa?

Di tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.

Baca Selengkapnya