Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI siapkan kurikulum ekonomi syariah untuk para santri

BI siapkan kurikulum ekonomi syariah untuk para santri Pesantren 10.000 santri. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) bersama dengan Kementerian Agama, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pendidikan dan Budaya memberikan sejumlah layanan pendidikan di pesantren melalui program dan satuan pendidikan. Hal ini dilakukan untuk memberikan penguatan dan keselarasan antara pendidikan agama dengan pendidikan nasional.

Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan dengan adanya penguatan dan keselarasan tersebut, diharapkan para lulusan pesantren memiliki efek sosial yang setara dengan lulusan pendidikan lainnya. Dalam hal ini, layanan pendidikan yang diberikan adalah pendidikan non agama, termasuk ekonomi syariah.

"Kami fokus pada komitmen untuk bersinergi dalam bekerja sama mengembangkan pesantren dan ekonomi syariah oleh kementerian terkait dengan pengasuh pesantren. Dengan cara membangun kurikulum di pesantren bukan hanya dari agama, juga kurikulum pendidikan lainnya," ujar Agus di gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (30/3).

Program pendidikan tersebut, yaitu dengan adanya Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) pada Pesantren Salafiyah Ula dan Wustha. Kajian kitab tetap dilaksanakan dengan penambahan sejumlah mata-mata pelajaran yang diikutsertakan dalam Ujian Nasional.

Bukan hanya itu, BI dan kementerian terkait juga memperkuat kewirausahaan, pemagangan santri, pengembangan lifeskill, yang dioperasikan untuk kemandirian pesantren. Untuk menunjang kurikulum tersebut, BI akan memberikan anggaran pada setiap program pendidikan Islam.

Namun Agus maupun menteri terkait belum bisa memastikan kapan kurikulum ini akan dijalankan. "Secepatnya program ini akan dijalankan di pesantren. Saat ini kami masih mengadakan koordinasi dengan pesantren-pesantren terkait untuk pengadaan kurikulum ini," lanjut Agus.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tepatkah Peringkat Ekonomi Syariah Disebut SGIE? Begini Penjelesannya

Tepatkah Peringkat Ekonomi Syariah Disebut SGIE? Begini Penjelesannya

SGIE adalah sebuah laporan yang mana dalam laporan tersebut menampilkan peringkat negara-negara yang menerapkan ekonomi syariah.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional

Pemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional

Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.

Baca Selengkapnya
Kuota KIP Kuliah Merdeka 2024 Capai 985.577 Mahasiswa, Total Anggaran Rp13,9 Triliun

Kuota KIP Kuliah Merdeka 2024 Capai 985.577 Mahasiswa, Total Anggaran Rp13,9 Triliun

Besarannya ditetapkan berdasarkan perhitungan indeks harga lokal masing-masing wilayah perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tak Mampu, BUMN Jasindo Lakukan Kebijakan Ini

Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tak Mampu, BUMN Jasindo Lakukan Kebijakan Ini

Kendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.

Baca Selengkapnya
Biaya UKT Mahal, Ganjar: Hentikan Liberalisasi Pendidikan

Biaya UKT Mahal, Ganjar: Hentikan Liberalisasi Pendidikan

Dua pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan yaitu orang tua dan negara.

Baca Selengkapnya
Kisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk

Kisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk

Pasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.

Baca Selengkapnya
Tujuan Pendidikan Inklusif, Lengkap Beserta Prinsip dan Penjelasannya

Tujuan Pendidikan Inklusif, Lengkap Beserta Prinsip dan Penjelasannya

Pendidikan inklusif adalah pendekatan dalam sistem pendidikan yang mengedepankan penerimaan dan partisipasi aktif semua siswa.

Baca Selengkapnya