Merdeka.com - Slamet Ariyanto (29) pemuda bertumbuh tambun, terperosok dan tenggelam ke dalam sumur tua sedalam 18 meter yang terletak di ruangan dalam rumah di Genuk Baru No 10 RT 5 RW VII Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/8).

Selama kurang lebih tiga jam, pemuda tersebut berada dalam sumur. Tubuh pemuda tersebut akhirnya berhasil diangkat oleh tim Search and Rescue (SAR) Kota Semarang dalam kondisi selamat, meski lemas karena luka diduga patah di bagian kaki kanan dan kirinya.

Kadiyo (65) saksi mata yang merupakan ayah korban menceritakan, sekitar pukul 11.15 WIB, dia mendapati lubang sumur tua miliknya sudah terbuka. Padahal sumur pribadi berdiameter 1,5 meter itu dicor tertutup.

"Awalnya saya cari-cari. Saya langsung teriak begitu melihat anak saya di dalam sumur. Kemudian sejumlah warga berdatangan ke lokasi kejadian. Diduga korban terjatuh saat menginjak penutup sumur. Kondisi sumur terbuka, biasanya tertutup rapat menggunakan cor," akunya kepada merdeka.com di lokasi kejadian.

Kadiyo kemudian menceritakan bahwa anaknya sedang memperbaiki pompa air mesin yang tidak menyala. Posisi pompa air mesin itu berada di dalam sumur.

"Dia sendirian. Diduga hendak mengecek kondisi pompa air di dalam sumur. Entah terpeleset atau bagaimana, kemudian terjatuh ke dalam sumur berkedalaman kurang lebih 18 meter," ungkapnya.

Kemudian beberapa warga berusaha melakukan pertolongan awal menggunakan peralatan seadanya. Namun karena kondisi sumur gelap, warga tidak bisa berbuat banyak.

Evakuasi dan penyelamatan dilakukan setelah tim SAR Kota Semarang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng, serta Polsek Gajahmungkur tiba di lokasi kejadian. Tim SAR tiba di lokasi kejadian pukul 12.45 WIB datang. Setelah dilakukan proses evakuasi, korban berhasil diangkat dari dalam sumur sekira pukul 13.44 WIB.

Koordinator Lapangan SAR Kota Semarang Wisnu Yugo Utoma AS mengatakan, pihaknya mengalami kesulitan saat melakukan proses evakuasi korban Slamet.

"Lokasi sumur ada di dalam ruangan sempit dan gelap. Makanya kami sedikit kesulitan saat memasang peralatan untuk mengevakuasi korban," jelasnya.

Wisnu menerangkan, tim SAR Kota Semarang menggunakan peralatan bernama Larkin untuk mengangkat tubuh korban di dalam sumur sedalam 18 meter.

"Tahap awal kami memberikan bantuan udara menggunakan blower belalai gajah untuk dimasukkan ke dalam sumur. Itu bertujuan memberi suplai udara di dalam sumur," terangnya.

Kemudian, Wisnu menambahkan satu petugas SAR yang telah dilengkapi menggunakan pengaman full body, masuk ke dalam sumur. Dalam posisi dipeluk, tubuh korban diikat menggunakan pengaman full body untuk menghindari agar kepala tidak terbentur. Setelah itu ditarik menggunakan alat larkin.

"Kondisi korban sehat meski dalam keadaan lemas. Lukanya berada di bagian kaki kanan dan kiri. Luka tersebut kemungkinan akibat benturan saat terjatuh. Di dalam sumur banyak lumpur, sehingga sekujur tubuh korban penuh lumpur," tambahnya.

Setelah berhasil dievakuasi, korban Slamet dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr Kariadi Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah untuk mendapatkan perawatan medis.