Bertemu Yenny Wahid, Erick Thohir Bahas Tentang Ketahanan Pangan Lokal
Merdeka.com - Menteri BUMN Erick Thohir menemui putri sulung Gus Dur, Yenny Wahid di Peace Village Yogyakarta yang berada di Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Selasa (31/8). Dalam kunjungannya ini, Erick menengok Peace Village yang dikembangkan oleh Yenny Wahid.
Erick mengatakan, Peace Village yang dikembangkan mantan Komisaris Garuda Indonesia ini bisa menjadi indikator bagi peningkatan kapabilitas masyarakat di desa. Dia pun sempat memuji konsep Peace Village yang dibentuk oleh Wahid Foundation.
"Ini sebuah kehormatan buat saya diundang ke Peace Village. Mbak Yenny ini memang figur yang spesial. Kita lihat Peace Village ini sesuatu tadi yang disampaikan mbak Yenny ini (Peace Village) sebagai inkubator bagaimana penduduk desa kita tingkatkan kapabilitasnya. Apakah di kesenian, apakah di ekonomi atau di pendidikan. Ini luar biasa," katanya.
Erick menerangkan, Peace Village saat ini telah dikembangkan di 30 lokasi dan tersebar di berbagai daerah. Sehingga tak menutup kemungkinan bisa bersinergi dengan pemerintah utamanya Kementerian BUMN. Lewat Peace Village, dia menyebut, pemerintah bisa turut membantu masyarakat dalam menaikkan keterampilan yang dimiliki.
"Saya bilang ke Mbak Yenny, kebetulan kan kami di BUMN punya Perhutani. Nah di situ juga dikelilingi hutan sosial. Alangkah baiknya kalau tadi para penduduk di hutan sosial itu menjadi satu hal yang mereka dinaikkan kelasnya tidak hanya di pendidikan, kesenian dan ekonomi. Nah ini yang kita nanti coba pikirkan bagaimana nanti kerjasamanya," ungkapnya.
Di Peace Village ini, Erick juga menyoroti masalah ketahanan pangan Indonesia. Dia berharap agar program Peace Village bisa lebih memanfaatkan potensi petani hingga peternak lokal sehingga tidak mengandalkan import negara asing untuk memenuhi pangan di Indonesia.
"Kita tidak mungkin dengan negara yang penduduk 270 juta, pangan kita tergantung impor. Apakah di gula, di daging dan lain-lainnya. Kita harus bisa punya roadmap jangka panjang swasembada dan salah satunya saya rasa daging," tegasnya.
"Tadi saya makan daging sapi lokal di sini (Peace Village) yang rasanya juga sangat bersaing dengan sapi import. Tinggal keberpihakan kita saja dengan produk-produk dalam negeri. Mudah-mudahan kita coba menjadikan ini program yang berkontinuitas atau jangka panjang yang lebih baik," sambung Erick.
Sementara itu Yenny Wahid menjelaskan, Peace Village adalah sebuah community center atau pusat komunitas masyarakat. Nantinya, kata Yenny, Peace Village bisa menjadi tempat inkubasi bagi banyak kegiatan di masyarakat.
"Tempat ini (Peace Village) juga untuk membantu masyarakat agar bisa lebih berkembang, bisa mengakses banyak hal mulai dari soal ekonomi dan di sini ada fasilitas kegiatan budaya, seni lalu juga untuk anak-anak ada tempat edukasi dan lain sebagainnya," paparnya.
Terkait kunjungan Erick ke Peace Village, dia menerangkan, kehadiran mantan Presiden Inter Milan itu sebagai bentuk perhatian langsung kepada masyarakat.
"Tadi ada beberapa tokoh masyarakat yang hadir bisa mendengarkan langsung program-program yang dibawa oleh pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat khususnya masyarakat di akar rumput, sehingga kami sangat menghargai sekali apa yang dilakukan Pak Erick. Saya tahu bahwa beliau punya komitmen yang sangat besar untuk menggaungkan kemandirian ekonomi dan kita harapkan bisa lewat lokal beef itu salah satunya," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dialog Bersama Warga NTT, Mahfud Akui Pembangunan Belum Merata
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi 80 persennya disumbang oleh wilayah barat Indonesia.
Baca SelengkapnyaWali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHadi Tjahjanto: Inisiatif Masyarakat Kunci Suksesnya Konsolidasi Tanah Pertanian di Lombok Barat
Masyarakat berinisiatif mengajukan penataan lahan pertaniannya agar jalan usaha tani dapat dibangun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Konsep Kota Besar Masa Depan di Indonesia yang Dijanjikan Gibran
"Kalau enggak ya kotanya jadi bangunan beton semua, dan pasti akan menimbulkan masalah-masalah baru, seperti banjir, polusi, dan lain-lain," kata Gibran.
Baca SelengkapnyaCerita Emil Dardak: Gibran jadi 'Kiblat' Anak Muda Surabaya Zaman Sekarang
Emil Elestianto Dardak menyebut anak-anak muda di Jawa Timur menunggu kedatangan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka untuk bersilaturahim.
Baca SelengkapnyaSehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah
Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaDampingi Jokowi, Hadi Tjahjanto Tegaskan Tata Ruang IKN Dukung Konsep Smart and Forest City
Hadi meninjau sedikitnya 3 lokasi pengembangan kawasan dan infrastruktur Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaGagasan Hilirasi Gibran Didukung Menteri Investasi, Realisasinya Harus Terus Ditingkatkan
Menurut Bahlil, kebijakan tersebut harus tetap berjalan bahkan ketika ia sudah selesai menjabat.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil Ingatkan IKN Harus Layak Huni dan Manusiawi
Contohnya seperti Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.
Baca Selengkapnya