Merdeka.com - Seorang perwira TNI AL, Kapten Teguh digeruduk warga Desa Air Dingin, Kecamatan Simeulue Timur, saat bertamu ke rumah Putri, Minggu (29/11) malam. Warga yang mayoritas ibu-ibu itu resah, lantaran Putri menerima tamu laki-laki saat suami tidak ada di rumah.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL M Zainudin yang dikonfirmasi menceritakan, malam itu Teguh mampir untuk mengantarkan Putri dan anaknya, yang sebelumnya mereka pergi bersama ke Matanurung.

"Kapten Teguh menunggu di ruang tengah, sekira 10 menit kapten pamitan untuk pulang, namun tiba-tiba datang ibu-ibu masuk ke rumah untuk menanyakan kepada Putri perihal kenapa menerima tamu laki-laki saat sang suami tidak ada di rumah," kata M Zainudin dalam pesan tertulis kepada merdeka.com, Selasa (1/12).

Menurut Zainudin, warga diduga salah paham terhadap Teguh dan Putri. Padahal, keduanya tidak terbukti melakukan perbuatan terlarang apa pun saat berada di dalam rumah.

Putri sendiri saat itu, kata Zainudin, sedang membuatkan susu di dapur untuk anaknya. Namun, tanpa diduga warga datang menggeruduk rumah Putri. Keributan kecil pun terjadi antara Putri dengan ibu-ibu yang akhirnya bisa diredam dengan adanya aparat setempat.

"Tak lama kemudian datang keluarga dari suami Putri, kemudian datang aparat instansi lain (Kapolres Simeulue dan Pasiops Kodim 0115/Simeulue) yang diundang oleh keluarga suami Putri untuk mendamaikan kejadian tersebut secara kekeluargaan," katanya.

Zainudin menjelaskan, pada Miunggu (29/11) Teguh berangkat dari Mako Lanal Simeulue menuju Matanurung (Baneng Resort) dengan menggunakan mobil sipil. Saat berangkat Teguh menjemput Putri karena dia mau mengambil barang yang tertinggal di Matanurung.

"Kapten Teguh dan Putri berangkat ke Matanurung bersama anak Putri, Gibran (4) dan ponakannya Yola (17)," jelas Zainudin.