Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berniat bikin Museum Multatuli, Pemkab Lebak bakal rogoh Rp 4,5 M

Berniat bikin Museum Multatuli, Pemkab Lebak bakal rogoh Rp 4,5 M Eduard Douwes Dekker alias Multatuli. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lebak berencana membangun Museum Multatuli di atas tanah seluas 2.200 meter persegi. Biaya pembangunan proyek itu ditaksir menelan Rp 4,5 miliar.

"Pembangunan Gedung Museum itu berharap direalisasikan tahun 2015 dengan dana Rp 4,5 miliar, bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)," kata Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Lebak, Wawan Hermawan saat dihubungi di Lebak, seperti dilansir dari Antara, Kamis (7/5).

Wawan mengatakan, pembangunan museum itu guna melestarikan sejarah terjadi pada masa penjajahan Belanda. Di mana pada saat itu terdapat seorang warga Belanda bernama Eduard Douwes Dekker, atau lebih dikenal dengan nama pena Multatuli, mengangkat nasib buruk rakyat Lebak yang diperlakukan tidak manusiawi. Kisah itu dia tulis dalam buku novel "Max Havelaar."

Eduard saat itu bekerja sebagai Asisten Residen Lebak pada 1850. Dia melihat jelas praktik penindasan terhadap rakyat Kabupaten Lebak. Mereka diperas oleh para mandor perkebunan, demang, dan bupati.

Keluarga para kuli tinggal di desa-desa sekitar perkebunan dan hidup melarat karena ditindas serta diperlakukan tidak adil oleh para petugas pemerintah setempat.

Namun, tujuan Pemkab Lebak membangun museum nampaknya hanya sekedar ingin mengenang dan memelihara sosok Eduard dan buku novelnya, Max Havelaar. Mereka cuma berniat melestarikan sejarah ini agar dikenang masyarakat luas. Sebab menurut mereka, novel Max Havelaar sudah tenar di Benua Eropa dan diharapkan bisa menggaet pelancong mancanegara. Dengan begitu diharapkan pundi-pundi kas daerah bakal terisi.

Menurut Wawan, pembangunan museum Multatuli nantinya harus sama dengan bentuk asli rumah tinggal Eduard. "Kami yakin gedung museum Max Havelaar itu berdampak positif terhadap proses percepatan pembangunan di daerah itu," ujar Wawan.

Menurut Wawan, di dalam museum itu nantinya juga dilengkapi dokumen tentang Multatuli dan benda peralatan tempo dulu. Tetapi dia tidak menjelaskan apakah benda-benda itu berkaitan erat dengan perjalanan Multatuli atau cuma sekedar memenuhi rasa nostalgia.

"Kami berharap museum Multatuli dapat mendatangkan investor dan pendapatan asli daerah (PAD) melalui retribusi wisata sejarah itu," tambah Wawan.

Sementara itu, sejumlah warga Kabupaten Lebak mengaku mendukung pembangunan rumah bekas Multatuli. "Kami sangat mendukung pembangunan rumah Multatuli itu dan bisa mengangkat nama Kabupaten Lebak di dunia," kata Suryadi Atmaja, warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa

Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa

Lokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Letakkan Batu Pertama di Museum BNPT, Sahroni Berharap Tahun Ini Kembali Nihil Aksi Terorisme

Letakkan Batu Pertama di Museum BNPT, Sahroni Berharap Tahun Ini Kembali Nihil Aksi Terorisme

Museum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Wisata Kota Tua yang Menarik dan Penuh Sejarah, Wajib Mampir

Wisata Kota Tua yang Menarik dan Penuh Sejarah, Wajib Mampir

Keindahan arsitektur peninggalan Belanda dan berbagai benda bersejarah yang tersimpan rapi di museum-museumnya menawarkan pengalaman wisata yang tak telupakan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Dato Sri Tahir Panggil Gibran dengan Sebutan 'Pak Wapres' Saat Tinjau Museum di Solo

Momen Dato Sri Tahir Panggil Gibran dengan Sebutan 'Pak Wapres' Saat Tinjau Museum di Solo

Mengacu hasil hitung cepat, pasangan Prabowo-GIbran menang dengan perolehan suara lebih dari 50 persen.

Baca Selengkapnya
Serunya Berkunjung ke Museum Karst Wonogiri, Jadi yang Pertama di Indonesia dan Terbesar se-Asia Tenggara

Serunya Berkunjung ke Museum Karst Wonogiri, Jadi yang Pertama di Indonesia dan Terbesar se-Asia Tenggara

Museum itu memiliki luas lahan sekitar 25 hektare dengan luas bangunan 300 meter persegi sehingga sering disebut sebagai museum karst terbesar se-Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Museum SBY-Ani Diresmikan, Ibas Terharu Kenang Pesan-Pesan Menyentuh Ini dari SBY dan Ani

Museum SBY-Ani Diresmikan, Ibas Terharu Kenang Pesan-Pesan Menyentuh Ini dari SBY dan Ani

Ibas menyampaikan, Museum dan Galeri SBY-ANI merupakan wujud hadiah dari SBY kepada seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Susun Ulang Baju Besi Tentara Romawi Berusia 1.800 Tahun, Begini Jadinya

Ilmuwan Susun Ulang Baju Besi Tentara Romawi Berusia 1.800 Tahun, Begini Jadinya

Artefak ini bakal dipamerkan di museum mulai 1 Februari.

Baca Selengkapnya
Menceritakan Keseharian Para Buruh Rokok, Ini Uniknya Tari Kretek Khas Kudus

Menceritakan Keseharian Para Buruh Rokok, Ini Uniknya Tari Kretek Khas Kudus

Tarian ini pertama kali ditampilkan saat peresmian Museum Kretek Kudus pada 3 Oktober 1986.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Makam Bangsawan Berusia 1.200 Tahun, Dikubur Bersama Korban Tumbal dan Harta Karun

Arkeolog Temukan Makam Bangsawan Berusia 1.200 Tahun, Dikubur Bersama Korban Tumbal dan Harta Karun

Korban tumbal ini bertujuan untuk menemani tuannya di alam baka.

Baca Selengkapnya