Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berkenalan Dengan Risa Santoso, Rektor Termuda di Indonesia

Berkenalan Dengan Risa Santoso, Rektor Termuda di Indonesia Rektor termuda Risa Santoso. ©2019 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Risa Santoso ditunjuk sebagai rektor Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang. Dia dilantik Sabtu (2/11). Dara kelahiran Surabaya itu menduduki jabatan itu di usia 27 tahun. Capaian ini membuatnya menjadi rektor termuda di Indonesia. Nama Risa menjadi perbincangan di dunia maya.

Risa lulus Strata-1 dari University of California, Berkeley jurusan Ekonomi. Sementara jenjang Strata-2 ditempuh melalui beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) di Harvard of University. Dua kampus ternama menjadi tempatnya menimba ilmu, khusus jenjang S-2 berkonsentrasi di ilmu pendidikan yang memberinya bekal mengelola perguruan tinggi.

"Dulunya sih ingin membuat sesuatu sendiri, tetapi dapat jalannya yang berbeda. Dulu saya gimana ya, ingin membuat sesuatu sendiri, menginisiasi perusahaan sendiri atau organisasi sendiri. Dulu awalnya gitu," kata Risa Santoso ditanya cita-citanya oleh wartawan yang menemui di kantornya.

Sebelum menjadi rektor, Risa Santoso pernah duduk sebagai salah satu staf di Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Selama 1,5 Tahun bekerja di bawah Deputi Isu-Isu Strategis Ekonomi di lembaga yang saat itu dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan.

"Masuk awal-awal tahun 2015 masih Pak Luhut. Waktu itu ada 5 Deputi. Saya di bawahnya Deputi Isu-Isu Strategis Ekonomi," tegasnya.

Saat itu KSP membutuhkan staf yang menguasai bidang ekonomi dan dirasakan sesuai jurusan S-1 yang pernah ditempuhnya. Begitu lulus S-2 dari Harvard of University, dia mengajukan diri ke Kantor yang saat ini dipimpin Jenderal (Pur) Moeldoko itu.

Ada Peran Luhut Pandjaitan

Risa menjadi salah satu dari sekian mahasiswa yang terpanggil untuk mengabdi pada negeri sendiri. Menurutnya, para alumni-alumni di luar negeri saat itu seolah dipanggil untuk ikut membangun negeri.

"Karena Pak Luhut datang ke Amerika, waktu saya masih di Harvad. Kan banyak memanggil alumni-alumni, 'jangan ke luar negeri tapi balik ke Indonesia untuk membantu'. Waktu 2015, banyak kayak gitu, karena banyak alumni yang akhirnya stay di luar negeri, bagaimana caranya biar balik ke Indonesia," kisahnya.

Saat itu, Risa berkenalan dan berbincang dengan salah satu Deputy di KSP yang memberikan informasi dan memintanya mengajukan aplikasi. Akhirnya, Risa menjadi staf di Kantor Kepresidenan dalam rentang waktu tahun 2015-2017.

"Istilahnya diimbau (untuk kembali ke Indonesia), lalu saya melamar. Tidak harus sih, tapi kan pokoknya diimbau," ungkap perempuan dua bersaudara itu.

Dukungan dari Banyak Pihak

Sebelum dipilih dan dilantik sebagai rektor, Risa pernah menjabat Direktur Pengembangan. Lewat kampus tersebut, menginisiasi akselerasi kerja sama dengan Swiss dalam pengembangan startup lewat program AETP (Asia Entrepreneurship Training Program), Asia Hackaton dan program magang ke luar negeri.

Kekasih Michael Sugijanto itu mengaku kaget dengan respons publik atas pengangkatannya sebagai rektor. Dia berharap dapat menjadi momentum bagi dirinya dan institusi guna bekerja lebih keras.

"Jadi tantangan tersendiri lah, ke depannya biar bekerja lebih dari yang kita planning-kan tapi ya bekerja lebih, biar hasilnya maksimal," katanya.

Risa mengungkapkan, dukungan yang datang kepadanya melebihi yang dibayangkan. Keluarga, Dosen dan Mahasiswa mendukung atas jabatan baru yang tidak pernah diimpikannya itu.

"Malah awal masih menjadi calon, banyak mahasiswa yang bilang 'Sudah ibu saja yang jadi rektor'. Padahal belum diumumkan," ungkap Risa yang mengaku bersaing dengan tiga orang untuk menduduki posisi rektor.

Risa menyadari waktunya akan semakin sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai tugas tanggung jawab sebagai rektor. Harus dapat membagi waktu dan efektif menggunakannya sehingga sesuai dengan output yang diharapkan. Butuh kerja sama dan kerja keras.

"Gimana caranya waktu di sini membuat waktu lebih efektif, jadi saat di sini rapat, setelah rapat mau apa, sama-sama semua bisa mengatur waktu, tidak hanya saya tetapi juga orang-orang yang bekerja dengan saya. Semua orang juga mengerti ekspektasi outputnya seperti apa," jelasnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mensos Risma Nangis Dengar Kesusahan Warga saat Rapat dengan Komisi VIII DPR RI
Mensos Risma Nangis Dengar Kesusahan Warga saat Rapat dengan Komisi VIII DPR RI

Risma menangis bahkan sampai menundukan kepalanya, wajahnya pun memerah. Dia terlihap mengucap air matanya dengan tisu.

Baca Selengkapnya
Mensos Risma Paparkan Inovasi Kemensos Depan Mahasiswa Diaspora, Dapat Pengakuan Internasional Universitas Hamburg
Mensos Risma Paparkan Inovasi Kemensos Depan Mahasiswa Diaspora, Dapat Pengakuan Internasional Universitas Hamburg

Mensos Risma telah diundang untuk memberikan kuliah umum itu atas pengakuan sebagai pemimpin perempuan yang berhasil.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos

Menko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).

Baca Selengkapnya
Menteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis
Menteri Risma Dipuji Usai Beberkan Strategi Indonesia Tangani Krisis Pangan, Gempa Bumi hingga Banjir di Forum OECD Perancis

Penjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.

Baca Selengkapnya
Ciptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan
Ciptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan

Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.

Baca Selengkapnya
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah

Baca Selengkapnya
Mengenal Lebih Dekat Sosok Sitor Situmorang, Penulis dan Wartawan Indonesia Asal Samosir
Mengenal Lebih Dekat Sosok Sitor Situmorang, Penulis dan Wartawan Indonesia Asal Samosir

Pria berdarah Batak ini sudah malang melintang di dunia sastra maupun jurnalistik yang menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya Kesehatan, Program Makan Siang Gratis Juga Atasi Permasalahan Sosial-Ekonomi
Bukan Hanya Kesehatan, Program Makan Siang Gratis Juga Atasi Permasalahan Sosial-Ekonomi

Program makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren yang diinisiasi pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya