Merdeka.com - Kepolisian telah mengamankan DA, anggota Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Lampung Timur, yang telah dinonaktifkan dari jabatannya. DA diduga telah melakukan kekerasan seksual terhadap anak berinisial NF.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, DA kala itu menyerahkan diri usai pihaknya melakukan imbauan.

"Menyerahkan diri. Langsung kita melakukan penahanan," katanya usai dihubungi merdeka.com, Senin (3/8).

Katanya, berkas perkara ini telah dikirim ke Kejaksaan untuk tahap satu. "Kemarin waktu sekitar seminggu atau beberapa hari lalu, terhitung mulai tanggal 3 kejadian kemudian tanggal 8 kita periksa, tanggal 10 orangnya datang (menyerahkan diri), tanggal 16 kita serahkan berkas perkara tahap satu kepada JPU, di kejaksaan tinggi sudah diserahkan jadi tidak sampai 14 berkas perkara tersebut sudah diserahkan tahap 1 untuk dilakukan penelitian oleh jaksa," jelasnya.

Lanjutnya, berkas tersebut hingga kini masih diperiksa oleh kejaksaan. Nantinya, bila dinyatakan lengkap atau P21 oleh kejaksaan pihaknya akan menyerahkan berkas juga tersangka.

"Sampai sekarang kita belum tahu. Kita masih nunggu dari dia, kalau sudah dinyatakan P21 atau lengkap kita serahkan tahap dua untuk tersangka dan barang bukti untuk di persidangan," pungkasnya.